Pilkada Kuningan 2024

Ini Dia Calon Bupati yang Akan Diusung PDIP di Pilkada Kuningan 2024, Inisialnya R

PDIP pasti akan mengusung calon bupati berinisial R di Pilkada Kuningan 2024.

|
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Nuzul Rachdy sekretaris DPC PDIP Kuningan sekaligus Ketua DPRD Kuningan 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Nama kader PDIP yang akan diusung sebagai calon Bupati Kuningan 2024 semakin mengerucut.

"Hasil penjaringan pendaftaran hingga sekarang itu ada dua nama yang muncul sebagai pemegang rekomedasi Cabup Kuningan 2024. Untuk inisial itu saya pastikan berhuruf R," kata Nuzul Rachdy, Sekretaris DPC PDIP Kuningan saat memberikan keterangan sesuai menerima kunjungan Partai Golkar di DPC PDIP Kuningan, Minggu (19/5/2024).

Zul mengatakan, kedua Calon Bupati Kuningan jalur PDIP Kuningan ini sekarang lebih gencar melakukan pengenalan kepada lapisan masyarakat.

Kemudian secara kepartaian juga tidak lepas dari komunikasi lebih intens dengan semua kader partai.

"Sebanarnya ini masih dalam penentuan siapa berhak mendapat rekomedasi. Kemudian, dari kedua Paslon Bupati ini terus melakukan komunikasi dan sosialisasi kepada lapisan masyarakat, terus tim survei juga sedang bergerak untuk menilainya kinerja kader dalam pilkada," katanya.

Menyinggung soal komitmen DPC PDIP Kuningan, kata Zul. bahwa untuk komposisi Calon Bupati Kuningan 2024 itu tetap diajukan dalam paket pasangan dengan partai lain.

"Ya, untuk PDIP tetap mengajukan sebagai Calon Bupatinya, jadi itu sudah ketentuan pasti kami di partai dan ini terbukti dengan pengalaman selama 4 periode," katanya.

Terlepas dengan jumlah kursi sebanyak 9 Anggota DPRD Kuningan, kata Zul, tidak menutup paket Paslon Bupati dan Wakil Bupati itu semua dari kader PDIP Kuningan.

"Ya terlepas dengan jumlah kursi, kemungkinan paket Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati itu bisa dari PDIP semua. Jadi, tahapan ini masih panjang dan masih melakukan banyak proses jelang Pilkada Kuningan," katanya.

Mengenai kehadiran pengurus DPD Golkar di kantor DPC PDIP, kata Zul mengungkap bahwa kunjungan atau silaturahmi ini sebagai budaya partai politik dalam kebutuhan Pilkada Kuningan 2024.

"Untuk penerimaan kunjungan partai kita terbuka dan kebetulan saat ini teman - teman dari Golkar datang. Kemudian dalam konsolidasi partai ini sebagai budaya Pilkada juga," katanya.

Zul mengemuka dalam sejarah pilkada Kuningan, PDIP dan Golkar sempat sejalan dan berhasil memenangkan Pilkada Kuningan 2008 - 2013 dari pasangan H Aang Hamid Suganda (PDIP) dan H Momon Rochmana (Golkar).

"Untuk koalisi bisa saja terjadi, kemudian melihat pengalaman PDIP juga berhasil memenangkan Pilkada Kuningan, saat pasangan Pak Aang  dan Pak Momon. Namun hingga sekarang belum final untuk koalisi atau pasangan dengan siapa?" katanya.

Untuk diketahui dua nama peserta Pilkada Kuningan jalur DPC PDIP itu mulai mengerucut terhadap dua nama.

Yakni Rana Suparman mantan Ketua DPRD Kuningan dan HM Ridho Suganda.

Sementara, Lena Herlina, H Karyani, Narendra Kiemas, H Acep Purnama, dan Hj Tuti Ketua Muslimat Kuningan gugur dalam perjalanan tahapan Pilkada PDIP Kuningan 2024.

Gerindra Incar Posisi Wakil

Anak buah Prabowo Subianto di daerah yang menjabat Ketua DPC Gerindra Kuningan H Dede Ismail berkomitmen untuk posisi calon Wakil Bupati Kuningan 2024 mendatang.

"Ya, dari awal atas kesepakatan partai kami, untuk posisi Calon Wakil Bupati Kuningan itu kami siap dan kami tahu diri pada lintas partai dalam kebutuhan Pilkada Kuningan 2024," ucap Dede Ismail yang akrab di sapa Deis sesuai menerima kunjungan jelang Pilkada Kuningan dari DPD Partai Golkar Kuningan tadi, Minggu (19/5/2024). 

Deis yang juga Wakil Ketua DPRD Kuningan, mengatakan, kebutuhan Pilkada Kuningan 2024 - 2029 itu semua partai harus melakukan koalisi untuk menjadi paket Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kuningan mendatang.

"Jadi kebutuhan Pilkada sekarang, semua partai harus koalisi. Mengingat dari ketentuan regulasi paket calon bupati dan wakil bupati yang 20 persen dari jumlah 50 anggota DPRD Kuningan."

"Hal ini jelas harus memiliki 10 kursi DPRD untuk bisa mengusung satu paket, sedang partai semua tidak menempuh jumlah tersebut," katanya. 

Kemudian, kata Deis, mengungkap alasan Partai Gerindra tidak membuka pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan terbuka, karena ini seusia instruksi partai tingkat pusat. 

"Sebanarnya jumlah pendaftar calon Bupati dan Wakil Bupati dari kita banyak. Namun aturannya, kita tidak bisa buka untuk umum dan ini menjadi ketentuan atas instruksi pengurus pusat," ujarnya. 

Muncul dugaan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dengan Ridho Suganda atau dengan Rana Suparman dari DPC PDIP Kuningan, ini bisa terjadi sangat mungkin.

Namun hingga sekarang masih dalam penjajakan alias pencocokan satu sama lain.

"Untuk koalisi atau muncul paketan calon bupati dan wakil bupati itu bisa dengan siapa saja. Bisa dengan partai mana saja itu sangat memungkinkan," katanya. 

Diketahui dalam kunjungan partai Golkar tadi, Anggota DPRD Fraksi Gerindra tidak hadir semua.

Ia mengatakan, bahwa beberapa kader Gerindra hadir itu sedang melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat, kemudian jadwalnya kunjungan sangat mendadak hingga bisa diterima seadanya. 

"Untuk kader kami tidak hadir itu mereka ada sedang menjalankan tugas dan mereka juga sudah izin ke saya. Selain itu, dari jadwal juga ada perubahan hingga terjadi sekarang,"  katanya.

Baca juga: Pilkada Kuningan 2024, Gerindra Tahu Diri, Incar Posisi Wakil Bupati

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved