4 Strategi Jasa Marga Antisipasi Kepadatan Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - PT Jasa Marga setiap tahunnya senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan tol di seluruh Indonesia, termasuk di momen penting seperti hari raya Idulfitri.

Masyarakat Indonesia tentu hampir seluruhnya melakuka tradisi mudik di momen lebaran itu untuk mengunjungi sanak saudaranya untuk bersilaturahim.

PT Jasa Marga pun telah mempersiapkan strategi layanan operasional dalam mewujudkan kelancaran lalu lintas baik saat arus mudik maupun arus balik, termasuk di arus mudik dan arus balik lebaran 2024.

Baca juga: Prediksi Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Menurut Jasa Marga

Momen arus mudik dan balik lebaran 2024, PT Jasa Marga bakal mengoperasikan empat ruas jalan tol secara fungsional. Jalan tol itu, ialah Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo (Yogya-Solo) dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan.

Senior General Manager RMT, Widiyatmiko Nursejati mengatakan pihaknya telah semaksimal mungkin mempersiapkan arus mudik ini menjadi arus mudik yang ceria, seperti tagline dari Kementerian Perhubungan dan Nasional, yang seluruh layanan baik transaksi, lalu lintas, dan konstruksi sudah dipenuhi, sehingga perjalanan pada arus mudik dan arus balik lebaran bisa memberi kesan dan kelancaran, serta kenyamanan bagi pengguna jalan tol yang melaksanakan silaturahim di momen lebaran.

"Saat ini kami sudah melakukan banyak sekali proses rekonstruksi. Perbaikan yang kami lakukan untuk mempercepat agar penanganannya cepat selesai paling tidak H-10 lebaran sudah siap," katanya di Kantor Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Pasteur, Kota Bandung, Jumat (22/3/2024).

Adapun untuk rekayasa lalu lintas di ruas Tol Cipularang, Jasa Marga menyiapkan adanya sistem contra flow bila diperlukan dan kanalisasi dari Pasteur, karena jarak antara Gerbang Tol Pasteur arah Jakarta dan Simpang Susun sangat dekat, sehingga diprioritaskan bila terjadi cukup antrean panjang antara Simpang Susun Pasteur sampai GT Baros dengan mengalihkannya ke Kopo, M Toha, dan Buahbatu.

"Lalu, untuk mengurangi lajur dari arah Padaleunyi, sistemnya buka tutup dengan prioritas pengurasan dari lalu lintas arah Pasteur menuju Jakarta," katanya.

Jasa Marga memiliki empat strategi antisipasi kepadatan arus mudik dan arus balik, seperti:

1. Peningkatan/optimalisasi kapasitas gerbang dan ruas. Untuk peningkatan kapasitas gerbang, antara lain: penempatan MR, bantu taping, peningkatan layanan transaksi pada GT tertentu, pengoperasian OAB, pengalihan arus lalin saat padat, dan fungsional ruas jalan tol.

Peningkatan/optimalisasi kapasitas ruas, antara lain pemberlakuan contra flow, pemberlakuak one way (atas diskresi kepolisian), dan buka tutup u-turn kondisi khusus (atas diskresi kepolisian).

2. Peningkatan kecepatan informasi kepada pengguna jalan, seperti otomatisasi informasi lalin pada DMS, sosialisasi nomor one call center 14080, sosialisasi fitur layanan pada aplikasi Travoy, optimalisasi JMTC yang dilengkapi ITS yang memiliki kemampuan monitoring kinerja lalin secara otomatis, penempatan VMS mobile di lokasi strategis, dan optimasi RAMS untuk menyampaikan informasi ketersediaan parkir di tempat istirahat dan pelayanan.

3. Peningkatan kecepatan penanganan gangguan perjalanan, semisal penempatan petugas operasional untuk memastikan dan menyiapkan keberfungsian kendaraan operasional, antara lain derek, rescue, patroli, komo, dan crane pada lokasi strategis/rawan gangguan.

Kemudian, implementasi insiden management system sehingga identifikasi kepadatan dapat lebih cepat, optimalisasi pengaturan beat observasi petugas, optimalisasi fungsi koordinasi terintegrasi dari JMTC, dan pemberlakuan jadwal piket petugas antisipasi genangan di lajur.