Pemilu 2024

Tim Medis Langsung Beraksi, Sejumlah Anggota KPPS di Pangandaran Sakit dan Pingsan saat Bimtek

Saat ada sejumlah anggota KPPS yang sakit dan pingsan, mereka pun langsung ditangani oleh tim medis yang ada.

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Padna
Ilustrasi Bimtek KPPS di aula hotel di Pantai Indah Pangandaran pada Minggu (28/1/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Ketua KPU Kabupaten Pangandaran, Muhtadin menyebut, saat pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) berlangsung ada sejumlah anggota KPPS yang sakit dan pingsan.

"Karena, mungkin pas berangkat Bimtek (sejumlah anggota KPPS) dalam kondisi tidak sehat yang akhirnya waktu pelaksanaan Bimtek ada yang sakit," ujar Muhtadin kepada sejumlah wartawan di satu hotel di Pantai Pangandaran tidak lama ini.

Selain kondisi tidak sehat, ditambah dari sisi fasilitas seperti AC di ruangan aula hotelnya dalam kondisi mati.

"Tapi, itu bisa ditangani oleh petugas hotel," katanya.

Saat ada sejumlah anggota KPPS yang sakit dan pingsan, mereka pun langsung ditangani oleh tim medis yang ada.

Karena, sebelumnya pihaknya sudah koordinasi dengan dinas kesehatan bahwa di lokasi acara Bimtek disediakan ambulance. 

"Jadi, ketika ada yang pingsan atau pun sakit bisa kita langsung tangani dan langsung dirawat di rumah sakit," ucap Muhtadin.

Meskipun demikian, kata Muhtadin, acara Bimtek di satu aula hotel yang diikuti ribuan anggota KPPS ini penting dilakukan.

"Karena, kita pastikan dan berharap tidak ada human error. Tidak ada kesalahan dalam proses pencatatan termasuk juga dalam memfasilitasi pemilih untuk bisa masuk ke TPS," ujarnya .

Sehingga, melalui Bimtek ini para ketua dan anggota KPPS memiliki persepsi yang sama terhadap perlakuan semua jenis pemilih. 

Kemudian juga, mengetahui betul tentang hal - hal teknis yang harus dilakukan seorang anggota KPPS.

Seperti, berapa jumlah surat suara yang didapatkan oleh seorang pemilih tambahan yang berasal dari luar provinsi, luar Kabupaten ataupun luar Dapil dari masing- masing pemilih. 

Selanjutnya, apa yang dilakukan ketika ada pemilih yang luar Kabupaten tapi dia tidak tercatat di dalam DPTb? 

"Untuk menghindari terjadinya pemungutan suara ulang, kami pastikan hal - hal semacam ini, mereka kami bekali dengan pengetahuan - pengetahuan, hal-hal yang tidak boleh dan boleh. Sehingga, tidak terjadi pemungutan suara ulang di TPS," kata Muhtadin. (*)

Baca juga: Anggota KPPS di Tasikmalaya Keluhkan Jumlah Uang Transport Bimtek dan Pelantikan, KPU Buka Suara

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved