Ruangan SMPN 2 Greged Cirebon Roboh

Pengamat Sebut Insiden Atap Ruangan SMPN 2 Greged Cirebon Roboh Sebuah Ironi

Prof Cecep Darmawan menyebut peristiwa bangunan roboh di Kabupaten Cirebon sebuah Ironi.

Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Dua ruangan di SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, Jumat (12/1/2024) sekira pukul 09.00 WIB 

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pengamat kebijakan pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Cecep Darmawan menyebut peristiwa bangunan roboh di Cirebon sebuah Ironi. 


"Ketika kita selalu bicara soal mutu pendidikan, dan pendidikan gratis, tapi di lapangan malah terjadi ironi seperti itu," ujar Cecep, saat dihubungi Jumat (12/1/2024).


Menurutnya, peristiwa robohnya atap SMPN 2 Greged, di Desa Sindangkempeng, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon itu harus menjadi peringatan bagi pemerintah, agar segera melakukan audit gedung-gedung sekolah.

Baca juga: Bupati Cirebon Bakal Cepat Perbaiki Dua Atap Ruangan SMPN 2 Greged yang Roboh


"Auditnya harus terbuka dan segera, sehingga nanti bisa dilihat gedung mana yang masih layak dan gedung mana yang perlu direhab," katanya.


Khusus untuk SMPN 2 Greged, kata dia, perlu dilakukan penyelidikan mengapa bisa ambruk, apakah memang ambuknya gedung sekolah itu karena sudah habis masa pakai atau ada hal lain. Pemerintah wajib tanggung jawab.


"Kita tidak menuduh, tapi ini harus diaudit, dari sisi bahan dan kelayakan serta kualitas gedung seperti apa, buka ke publik" ucapnya. 


"Apakah siswa di sekolah itu harus diberikan pengetahuan mitigasi bencana sekolah ambruk, bagi sekolah yang jelek, itu ironis," sambungnya sekaligus sindirin.

Dua ruangan di SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, Jumat (12/1/2024) sekira pukul 09.00 WIB
Dua ruangan di SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, Jumat (12/1/2024) sekira pukul 09.00 WIB (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)


Cecep pun mendorong agar Pemerintah tidak hanya melakukan perbaikan gedung saja, tapi memberikan santunan kepada siswa yang menjadi korban. 


"Siswanya juga harus diberikan trauma healing dan harus mendapat santunan yang layak," ucapnya. 

Baca juga: BPBD Kabupaten Cirebon Bakal Gelar Trauma Healing untuk Siswa SMPN 2 Greged Pasca Runtuhnya Atap


Para siswa yang menjadi korban sekolah ambuk, kata dia, sebenarnya dapat menggugat pemerintah karena lalai terhadap fasilitas publik sehingga membahayakan nyawa para siswa.


"Ini bukan persoalan sederhana, ini mencederai hak anak untuk belajar dalam keadaan aman dan nyaman, kemudian hak anak untuk belajar dengan tenang tanpa was was. Oleh karenanya terhadap para korban menurut saya harus diberikan kompensasi yang layak dari pemerintah, jangan dibiarkan begitu saja," katanya.
 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved