Gempa Magnitudo 9,0 Guncang Jatim, Pangandaran Dilanda Tsunami 7 Meter, Warga Panik, Simulasi IOWave

Ini merupakan simulasi yang digelar di sejumlah negara dan daerah untuk mengantisipasi tsunami di Samudera Hindia.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Padna
Suasana saat simulasi evakuasi gempa bumi berkekuatan 9.0 di Pantai Selatan Jawa Timur yang dilakukan calon penumpang dan petugas di Bandara Nusawiru, Cijulang, Kabupaten Pangandaran. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Pada Rabu 25 Oktober 2023 sekitar pukul 09.00 WIB, sirine di Bandara Nusawiru, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berbunyi keras.

Sirine yang menyala keras selama 10 detik ini merupakan tanda bahaya bencana gempa bumi, yang mengharuskan calon penumpang pesawat dan semua petugas di Bandara Nusawiru untuk segera dievakuasi.

Saat gempa berlangsung, terlihat para penumpang dan petugas merunduk di bawah meja atau barang-barang yang bisa menahan reruntuhan tembok bangunan.

Kemudian, tak lama mereka menjauhi bangunan dan berkumpul di titik kumpul evakuasi halaman Bandara Nusawiru.

Selanjutnya, mereka dievakuasi dan dibawa oleh sejumlah kendaraan yang berada di Bandara Nusawiru. 

Dan tak lama, ada sejumlah mobil ambulance BPBD Kabupaten Pangandaran untuk mengevakuasi korban bencana gempa bumi.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, tanggal 25 Oktober 2023 ini pihaknya mengadakan Indian Ocean-wide Tsunami Exercise (IOWave23)

IOWave23 ini merupakan satu (drill) latihan sistem peringatan dini Tsunami yang digelar setiap dua tahun dan diikuti oleh seluruh negara di pesisir Samudera Hindia.

"Drill IOWave23 ini telah dilaksanakan pada tahun 2009, 2011, 2014, 2016, 2018, 2020 dan berikutnya dilaksanakan pada Oktober 2023 ini," ujar Teguh kepada sejumlah wartawan di Bandara Nusawiru, Rabu (25/10/2023) pagi.

Menurutnya, tujuan dari IOWave23 ini adalah melatih kesiapsiagaan peringatan dini dan tsunami dari Tsunami Service Provider (TSP) Australia, India dan Indonesia untuk diteruskan pada pemangku kepentingan dan Masyarakat.

"Manfaatnya, yaitu mengevaluasi dan memastikan seluruh pihak yang terlibat menjadi lebih terampil dan selalu siap siaga," katanya.

Drill IOWave ini dilaksanakan di 3 lokasi di Kabupaten Pangandaran yang di antaranya Pantai Barat Pangandaran, Bandara Nusawiru, dan Pelabuhan Perikanan Cikidang.

Peserta IOWave23 Pangandaran ini melibatkan BPBD Kabupaten Pangandaran, Komunitas Kesiapsiagaan Bencana (FKDM Desa Pangandaran, RAPI Pangandaran, Balawista, SAR Barakuda, SAR MTA), Bandara Nusawiru, Pelabuhan Perikanan Cikidang, Sekolah (SMKN 1 Pangandaran, SMK Putera Pangandaran, SMPN 1 Pangandaran) dan masyarakat setempat.

Sementara, Skenario IOWave23 ini berupa gempa bumi yang mengakibatkan terjadinya tsunami di lepas Pantai Selatan Jawa Timur dengan Magnitudo 9.0. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved