Polisi Gerak Cepat Usai Ada Tawuran Pendukung Calon Kepala Desa Kapetakan Cirebon, Ini Kata Kapolres

Polisi memanggil tiga calon kepala desa Kapetakan yang bertarung di Pilkades 2023.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Istimewa
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto didampingi jajaran bertemu dengan 3 calon kepala desa Kapetakan usai dua massa simpatisan bentrok, Selasa (19/9/2023). Diketahui, dua kelompok simpatisan dari para calon kepala desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terlibat tawuran, Senin (18/9/2023) pagi. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Insiden kericuhan yang terjadi antar kelompok simpatisan pendukung calon kepala desa (cakades) di Desa/Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon menjadi perhatian pihak kepolisian.

Selain memperketat keamanan di sekitar lokasi, polisi juga menggelar pertemuan dengan ketiga cakades dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, Oktober 2023 mendatang.

Pertemuan itu dilaksanakan di Mako Polsek Kapetakan dengan dihadiri oleh unsur forum koordinasi pimpinan kecamatan (forkopimcam) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto mengatakan, pertemuan itu digelar dalam rangka mencapai kesepakatan antar cakades.

Pihaknya meminta agar sama-sama bisa menjaga kondusivitas Desa Kapetakan di momen Pilkades 2023.

"Siang hari ini, kami dari jajaran Polres Cirebon Kota didampingi forkopimcam dan instansi terkait, termasuk juga dari Ketua KPPS hadir di Polsek Kapetakan."

"Yaitu, untuk menyamakan persepsi usai kejadian kericuhan yang terjadi di wilayah Kapetakan," ujar Rano kepada awak media, Selasa (19/9/2023).

Dalam pertemuan itu, terjadi kesepakatan dari para cakades agar berkomitmen menjaga keamanan desa.

Kesepakatan itu dalam waktu dekat akan ditandai dengan penandatanganan seluruh elemen yang terlibat, khususnya para cakades tersebut.

"Intinya kami sudah menyampaikan imbauan kepada para calon untuk senantiasa menjaga ketertiban, keamanan dan kondusifitas wilayah, karena sebentar lagi ada tahapan pilwu dari masa kampanye, masa tenang dan pencoblosan."

"Dan para calon kuwu tadi juga sudah sepakat bersama-sama berkomitmen bersama kami untuk menjaga wilayah Kapetakan aman dan terkendali, khususnya di wilayah Kapetakan dan umumnya di wilayah Cirebon Kota," ucapnya.

Sementara, terkait adanya sejumlah korban dalam insiden bentrok tersebut, pihaknya belum melakukan penangkapan terhadap siapa pun yang saat itu terlibat.

Pihaknya fokus terhadap pengetatan jalannya tahapan Pilkades dengan menambah sejumlah personel di kawasan Kapetakan.

"Tentunya karena ada kegiatan kemasyarakatan yang lebih tinggi intensitasnya, sesuai standar operasional prosedur yang ada di Polri, maka ada penambahan atau penebalan pasukan di wilayah hukum Polsek Kapetakan."

"Nanti akan kami sesuaikan dengan perkiraan intelijen dan situasi kerawanan wilayah di Kapetakan," ujar dia.

Sementara, salah satu cakades Kapetakan, Tursija menyatakan kesiapannya dalam mencapai kesepakatan untuk bersama-sama menjaga kondusivitas wilayahnya.

Pihaknya pun mengaku, akan lebih memantau pergerakan pendukungnya dalam mengawal dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilkades.

"Masalah pertemuan ini, sudah tadi ada kesepakatan yang sudah disepakati, dari 3 calon nanti ditindaklanjuti di PPS, salah satunya di kampanye," kata Tursija.

Adapun, ketiga calon kepala desa Kapetakan, meliputi Suminih calon nomor 1, Nawati calon nomor 2 dan Tursija calon kepala desa nomor 3.

Seperti diketahui, dua kelompok simpatisan dari para calon kepala desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terlibat tawuran, Senin (18/9/2023) pagi.

Videonya viral di media sosial.

Dari video yang diterima Tribun, terlihat dua kelompok diduga simpatisan calon kepala desa itu terlibat tawuran di Jalan Raya Pantura, tepatnya di Desa/Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon.

Kedua massa mempersenjatai dengan batu dan saling lempar.

Terlihat polisi juga berusaha melerai kedua massa tersebut.

Namun, karena saking banyaknya massa, situasi pun tak bisa dikendalikan.

Massa terus saling lempar dan beberapa warga yang ada di lokasi terlihat ketakutan.

Sementara saat dikonfirmasi, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto membenarkan insiden itu.

Menurutnya, kedua massa bertikai saat tahapan pemilihan kepala desa memasuki tahapan pemilihan nomor urut calon kepala desa atau Kuwu.

"Jadi di Desa Kapetakan hari ini (pagi) memasuki tahapan pemilihan nomor urut calon kepala desa atau Kuwu."

"Tentunya masing-masing calon didukung oleh simpatisan masing-masing."

"Kemudian, pada saat pemberian nomor urut calon, masing-masing simpatisan terjadi ada saling ejek, sehingga simpatisan ada yang tidak bisa mengontrol emosi sehingga terjadi peristiwa pelemparan (batu)," ujar Rano, Senin (18/9/2023).

Namun, kata dia, aksi saling lempar batu tak berlangsung lama.

Sebab, jajaran Polres Cirebon Kota dibantu anggota Polsek setempat langsung meredam tawuran tersebut.

"Namun kami dari Polres Cirebon Kota yang memang dari pagi sudah menyiagakan pasukan dari jajaran Polres dan Polsek bisa segera meredam kejadian ini."

"Dan tidak memakan waktu yang lama, kejadian pelemparan antar simpatisan bisa kami cegah dan kami selesaikan," ucapnya.

"Saat ini (terkait adanya pelaku tawuran) masih proses penyelidikan dan apabila nanti terbukti akan kita amankan," kata dia.

Dari aksi tawuran itu, diketahui sebanyak lima orang salah satunya anggota kepolisian yang terkena lemparan batu hingga memerlukan perawatan medis.

Mereka kemudian mendapat perawatan di Puskesmas Kedaton, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon dan anggota polisi mendapatkan perawatan di RS Dokkes Polri.

Baca juga: Situasi Terkini TKP Tawuran Antar Kelompok Pendukung Calon Kades di Cirebon

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved