Mengingat Tradisi Rabu Wekasan di Keraton Kanoman Cirebon Tahun Lalu, Warga Antusias Ikuti Acara
Di dalam tradisi Rebo Wekasan di Keraton Kanoman itu juga biasanya digelar tradisi prosesi Tawurji yang selalu menjadi daya tarik masyarakat
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Salah satu tradisi yang masih rutin dilaksanakan setiap tahun di Keraton Kanoman, Cirebon, adalah menggelar tradisi Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan.
Di dalam tradisi Rebo Wekasan di Keraton Kanoman itu juga biasanya digelar tradisi prosesi Tawurji yang selalu menjadi daya tarik masyarakat untuk menghadiri acara Rebo Wekasan tersebut.
Seperti yang terjadi pada tahun lalu, terlebih di tahun 2022 merupakan momen pertama kali digelarnya tradisi Rebo Wekasan yang melibatkan masyarakat setelah dua tahun hanya diikuti para abdi dalem Keraton Kanoman karena masa pandemi Covid-19.
Suasana meriah pada tahun lalu itu tampak dengan hadirinya ratusan warga di Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (21/9/2022).
Mereka pun tampak antusias berebut uang koin yang dilempar oleh keluarga sultan persis di halaman Keraton Keraton Kanoman yang merupakan salah satu keraton di Cirebon, dalam prosesi Tawurji.
Baca juga: Ini Tanggal Rabu Wekasan di Bulan September 2023 Beserta Tata Cara Sholat Hajat Tolak Bala
Satu nampan penuh yang berisi uang koin pun dilemparkan hingga habis oleh keluarga besar Keraton Kanoman ke arah warga yang berkumpul di Kedaton Keraton Kanoman.
Selain itu, beraneka permen juga turut dilempar bersama uang koin pecahan Rp 1000, Rp 500 dan lainnya dalam prosesi Tawurji itu.
Uang dan permen yang digunakan dalam Tawurji itu pun telah didoakan oleh Sultan Anom XII, Gusti Sultan Raja M Emiruddin, sebelum diberikan kepada masyarakat.
Doa bersama tersebut juga juga tampak diikuti Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih Raja M Qodiran, beserta keluarga besar Keraton Kanoman.
Baca juga: Kue Cimplo Selalu Muncul Saat Ritual Rebo Wekasan Bulan Safar di Kuningan
Acara dilanjutkan menikmati kuliner tradisional apem yang secara khusus disajikan saat tradisi Rebo Wekasan di Keraton Kanoman.
Prosesi ngapem yang dilaksanakan usai Tawurji di Bangsal Paseban Keraton Kanoman itu terlihat dihadiri keluarga besar keraton.
Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, mengatakan, Tawurji merupakan rangkaian tradisi Rebo Wekasan.
Menurut dia, tradisi tersebut digelar setiap tahun di Keraton Kanoman pada Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah.
"Tradisi ini bermakna sedekah keluarga Keraton Kanoman untuk menolak segala musibah," kata Ratu Raja Arimbi Nurtina saat ditemui usai kegiatan.
Ia mengatakan, hari ini Allah Swt menurunkan 320 ribu musibah ke dunia sehingga tradisi itu digelar untuk menolaknya.
Terutama musibah pandemi Covid-19 yang melanda dalam dua tahun terakhir hampir seluruh negeri di berbagai belahan dunia.
Karenanya, pihaknya mengakui tradisi Rebo Wekasan kali ini disambut antusias yang cukup tinggi oleh masyarakat yang sudah beberapa tahun tidak menghadiri kegiatan tersebut.
"Alhamdulillah, tahun ini tradisi Tawurji dan ngapem bisa dihadiri banyak masyarakat, tidak seperti tahun sebelumnya," ujar Ratu Raja Arimbi Nurtina.
Baca juga: Besok Rabu Wekasan 2023, Berikut Niat dan Tata Cara Sholat Tolak Bala
Ia menyampaikan, tradisi Tawurji bermula dari upaya perlindungan murid-murid Syekh Lemah Abang yang dianggap sesat disertai nasib mereka yang terlunta-lunta.
Sunan Gunung Jati pun memutuskan untuk melindungi mereka dan memberikan uang koin sebagai bekal untuk bertahan hidup.
Peristiwa itu terjadi tepat pada hari rabu terakhir bulan Safar dan bertepatan dengan tradisi Ngapem di Bangsal Paseban Keraton Kanoman Cirebon.
Karenanya, kini tradisi Rebo Wekasan di Keraton Kanoman diisi dengan ngapem dan Tawurji sebagai bentuk sedekah agar terhindar dari segala marabahaya.
"Kegiatannya juga diisi memanjatkan doa bersama ke hadirat Allah SWT dan tawasul para wali serta leluhur raja-raja Keraton Kanoman terdahulu," kata Ratu Raja Arimbi Nurtina. (Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi)
Belajar Etika Digital Lewat Ular Tangga dan Engklek: Cara Unik Menjaga Anak di Dunia Maya |
![]() |
---|
Imigrasi Cirebon Deportasi 2 WNA yang Langgar Izin Tinggal, Ditemukan Dalam Proyek di Majalengka |
![]() |
---|
Identitas Korban Tewas dan Luka Kecelakaan Maut Truk vs Minibus di Arjawinangun Cirebon |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Arjawinangun Cirebon, Truk Tronton Tabrak Minibus, Satu Orang Tewas |
![]() |
---|
Breaking News: Suami & Kakak Tersangka MY Ditahan, Kejari Cirebon Bongkar Aliran Uang Rp 24,6 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.