Angka Kemiskinan Masih Tinggi di Cirebon, Anggota DPRD Jabar Anwar Yasin Ungkap Faktor Penyebabnya 

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Anwar Yasin Warya pun membeberkan faktornya.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Anggota DPRD Jabar Anwar Yasin Temui Warga Desa Wangunharja Cirebon, Sosialisasikan Peraturan Daerah Soal Kepemudaan, Minggu (13/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon terbilang masih cukup tinggi.

Menurut data yang diterima, sebanyak 266.100 dari total 2.315.417 jiwa di Kabupaten Cirebon masuk ke dalam kategori miskin.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan saat pandemi Covid-19. 

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Anwar Yasin Warya pun membeberkan faktornya.

Baca juga: Minta Pemuda Cirebon Lebih Mandiri, Anggota DPRD Jabar Anwar Yasin: Berwirausaha Salah Satunya

Menurut anggota legislatif dari Fraksi PKS itu, tingginya angka kemiskinan tidak terlepas dari faktor eksternal maupun internal.

Khusus internal, faktor masing-masing individunya lah menjadi berpengaruh terhadap niat mengubah hidup.

"Jadi memang, soal angka kemiskinan yang masih tinggi membuat problem kita semua."

"Tidak hanya di sini (Cirebon), hampir di seluruh Indonesia angkanya masih tinggi."

"Ini PR kita, agar bagaimana betul-betul menunjukkan kesiapan kita, bahwasanya kemiskinan disebut ada 2 penyebabnya, yaitu dari internal maupun eksternal," ujar Anwar Yasin saat menggelar sosialisasi peraturan daerah (sosperda) tentang kepemudaan di GOR PGRI Desa Wangunharja, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Anggota DPRD Jabar Anwar Yasin Ajak Pemuda Desa Wangunharja Cirebon Untuk Mandiri

Disampaikan dia, bahwa faktor internal yang datang dari individu seseorang berdampak terhadap kemalasan dan kebodohan.

Jika individu seseorang terdapat penyakit sifat tersebut, maka kemiskinan akan menghantuinya.

"Malas dan bodoh menjadi sumber kemiskinan, karena apa orang yang malas, sehebat apapun pasti sudah susah."

"Kedua bodoh, nah bodoh ini bikin orang susah kerja, kerja ini gak bisa, kerja itu gak bisa," ucapnya.

Sehingga lagi-lagi, kata Anwar, peran pemerintah harus andil dalam permalasahan tersebut.

Terutama, memberikan program yang outputnya bisa PKS (Pinter, Kekayaan dan Sehat).

"Pemerintah tetap harus hadir membuat masyarakat PKS (Pinter, Kekayaan dan Sehat)," jelas dia. (*)

Baca juga: Anggota DPRD Jabar Anwar Yasin Akui Masa Depan Bangsa Ada di Sektor Pertanian

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved