Anggota DPRD Jabar Anwar Yasin Akui Masa Depan Bangsa Ada di Sektor Pertanian
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Anwar Yasin, mengakui masa depan bangsa berasa di sektor pertanian, sehingga harus diperkuat dari sekarang.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Anwar Yasin, mengakui masa depan bangsa berasa di sektor pertanian, sehingga harus diperkuat dari sekarang.
Namun, penguatan sektor pertanian kerap menghadapi kendala itu-itu saja dan berlangsung dari dulu hingga sekarang, yakni terkait sulitnya para petani mendapatkan pupuk bersubsidi.
Padahal, menurut dia, pertanian merupakan sektor yang memiliki potensi besar di masa depan, karena menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang.
"Problem utamanya, pupuk bersubsidi sulit didapatkan, sehingga petani beralih ke pupuk nonsubsidi yang harganya lebih mahal," ujar Anwar Yasin dalam keterangan yang diterima Tribuncirebon.com, Jumat (28/7/2023).
Ia mengatakan, saat musim panen juga tiba-tiba pemerintah mengeluarkan kebijakan impor beras, sehingga membuat hasil panen para petani Indonesia tidak terserap.
Polemik semacam itu membuat para petani seolah tak memikirkan untung dari hasil mengolah lahan, bahkan cenderung rugi, karena ditekan harga pupuk nonsubsidi yang lebuh mahal, dan hasil panen tidak terjual.
Karenanya, pihaknya mengakui sektor pertanian membutuhkan suntikan teknologi untuk mengembangkan bibit tanaman, dan mendorong petani mampu membuat pupuk agar tidak bergantung pada pupuk bersubsidi.
Anwar Yasin juga menyoroti minimnya minat menjadi petani di kalangan generasi muda dan pelajar yang kerap ditemuinya saat kunjungan ke sejumlah daerah di Jawa Barat.
"Kalau pelajar ditanya mau jadi apa, jawabannya guru, dokter, polisi, pebisnis, menteri, hingga presiden, tapi enggak ada yang ingin jadi petani, dan ini miris," kata Anwar Yasin.
Ia pun mendorong agar para generasi muda mempunyai motivasi untuk kuliah di jurusan ilmu pertanian, dan setelah lulus kembali ke kampung halamannya untuk mengembangkan sektor tersebut.
Pihaknya pun menyayangkan kondisi petani di Indramayu yang disebut sebagai lumbung padi Jawa Barat cenderung lesu akibat hasil yang didapat dari menggarap lahan lebih rendah dibanding biaya yang dikeluarkan.
"Kalau petani kondisinya lesu seperti ini justru membahayakan, sehingga anak-anak petani harus didorong kuliah di jurusan pertanian, kemudian mengelola lahan menggunakan teknologi," ujar Anwar Yasin.
Baca juga: Ada Ancaman Mengintai Saat BIJB Beroperasi Optimal, Anggota DPRD Jabar Anwar Yasin Ingatkan Hal Ini
| Heni Entin, ASN Kuningan Lolos ke Tahap IV Seleksi PNS Berprestasi Jabar 2025 Kategori Inspiratif |
|
|---|
| Jawa Barat Jadi Provinsi Dengan Kasus Keracunan MBG Terbanyak di Indonesia, Ini Rinciannya |
|
|---|
| Tim Tenis Meja Kuningan Siap Tempur Babak Kualifikasi Porprov Jawa Barat 2026 di Kota Bekasi |
|
|---|
| Bupati Imron: Program Budiman Sudjatmiko Jadi Harapan Baru Petani Cirebon |
|
|---|
| Budiman Sudjatmiko Mulai Revolusi Pertanian Dari Cirebon, Klaim Bisa Panen 4 Kali Dalam Setahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.