Hari Jadi Kota Cirebon

Sejarah Berdirinya Cirebon Menurut Kitab Purwaka Caruban Nagari, Kisahkan Tentang Walangsungsang

Babad Cirebon tersebut dibacakan oleh Pangeran Kumisi atau pejabat berpangkat satu tingkat di bawah Patih Keraton Kanoman.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Pangeran Kumisi Keraton Kanoman, Pangeran Besus Nugraha, saat membacakan babad Cirebon di Bangsal Witana Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (20/7/2023) malam. 

Pangeran Cakrabuana kembali diperintahkan Syekh Dzatuk Kahfi untuk melaksanakan ibadah haji bersama adiknya, Ratu Rarasantang.

Di Makkah, Ratu Rarasantang dipersunting oleh Raja Khute dari Mesir, sehingga tidak pulang ke tanah kelahirannya.

Sementara Pangeran Cakrabuana kembali ke Tanah Air untuk melanjutkan perjuangan dalam menyebarkan Islam.

Beberapa tahun kemudian, Ratu Rarasantang yang berganti nama menjadi Syarifah Mudaim menyusul Pangeran Cakrabuana ke tanah Jawa.

"Tradisi ini metode yang tepat untuk mengingat dan mengikat kita dengan leluhur yang telah berjasa menyebarkan Islam di Cirebon," ujar Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih M Qodiran, saat ditemui di Keraton Kanoman, Kamis (20/7/2023) malam.

Baca juga: Meriahnya Pawai Hari Jadi ke-654 Kota Cirebon, Diikuti Ratusan Pelajar Dari Berbagai Sekolah

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved