Klakson Basuri Viral & Trending, Ini Kata Sopir Bus di Kuningan, Bikin Anak-anak Hingga Dewasa Joged

Cerita sopir bus yang kerap diminta anak-anak bunyikan klakson basuri.

|
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
Bus pariwisata yang mengunjungi Taman Kota Kuningan. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIRBON.COM, KUNINGAN - Sebutan basuri yang identik dengan kendaraan bus dan digemari kalangan anak-anak dan dewasa mendapat penjelasan dari Alex (54) yang berprofesi sopir bus pariwisata di Kuningan.

Alex menyebut basuri itu merupakan merek modul klakson yang biasa terpasang di bus.

"Jadi, basuri-basuri itu merek modul klakson yang biasa terpasang di bus. Ya, dulu mobil di mobil bus itu terkenal dengan sebutan Om Tololet Om. Nah, ini juga sama. Cuma basuri ini modul yang bisa mengeset suara klakson begitu," kata Alex saat ditemui di Taman Kota Kuningan, Rabu (12/7/2023).

Terlepas dengan trending Basuri, Alex mengatakan, modul klakson itu bisa memiliki banyak suara atau lagu.

"Jadi, kalau dulu jaman Om Tololet Om, itu hanya itu-itu saja, namun pas pakai modul basuri, lagu apapun bisa diset dengan berbagai nada hingga jadi lagu khas," ujarnya.

Teramati saat perjalanan di Jalan Siliwangi hingga berhenti di kawasan Taman Kota Kuningan, sejumlah anak dan orang dewasa terlihat merekam unit bus yang sedang berjalan sembari mengeluarkan lagu settingan basuri tersebut.

"Ya, untuk anak-anak atau orang dewasa yang mengejar hingga merekam video. Tentu kami menjaga kenyamanan saat berkendara dan ini kan sebatas hiburan saja," ujarnya.

Di sisi lain, soal banyaknya bus mania atau komunitas pencinta bus di Kuningan, Alex mengungkap tidak tahu awal sejarah bagaiamana, namun hampir setiap daerah dan setiap unit bus itu memiliki supporter alias pendukung.

"Soal banyak fans atau bus mania, saya tidak tahu. Tapi itu memang terjadi dan ada di setiap daerah, baik pendukung bus per unit atau secara keseluruhan bus perusahaan," katanya.

Ditanya soal syarat naik bus basuri, Alex mengungkap untuk perjalanan kawasan Kota Kuningan itu sekitar Rp 2.5 juta.

"Harga 2.5 juta itu untuk per unit. Nah, cara lebih jelas dan efektif itu harus datang ke kantor kami di Jalan Raya Cilowa," ujarnya.

Baca juga: Anak-anak di Purwakarta Nantikan Klakson Telolet dari Bus yang Melintas di Tol Cipali

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved