Intip Napi di Lapas Majalengka Berlomba-lomba Belajar Membaca Alquran, Dilakukan Pakai Metode Tahrir

Para napi berlomba-lomba mengikuti pembelajaran Alquran yang digelar pihak lapas. Mereka dibagi menjadi dua kelompok

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Para napi di Lapas Kelas II B Majalengka saat ikut pembinaan dan proses belajar membaca Alquran, Selasa (20/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Ada yang berbeda dilakukan sejumlah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas) Kelas II B Majalengka.

Jika biasanya mereka hanya berdiam diri di balik jeruji besi sambil meratapi nasibnya, sejumlah napi ini berkumpul di Aula Lapas.

Bukan untuk menggelar rapat, mereka berlomba-lomba mengikuti pembelajaran Alquran yang digelar pihak lapas.

Hal itu demi terus mengasah ilmu keagamaan dalam hal belajar membaca Alquran.

Mereka dibagi menjadi dua kelompok, di mana masing-masing kelompok berjumlah 25 orang.

Ada yang di dalam Aula Lapas dan di Masjid Lapas setempat.

Melalui program Indonesia Bisa Baca Qur'an (IBBQ), masing-masing kelompok diajarkan membaca Alquran yang dilaksanakan dengan metode Tahrir yang mana menjadikan napi dapat membaca Alquran dengan baik dan cepat dalam waktu 2 hari.

Kepala Lapas Majalengka, Wawan Irawan mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka pembinaan kepribadian sesuai dengan Pasal 3 PP nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.

"Serta menindaklanjuti Perjanjian Kerjasama Lapas Kelas II B Majalengka bersama Yayasan Cinta Quran Foundation melalui Program Indonesia Bisa Baca Quran Bogor Nomor 057/CQF/IBBQ/MOU tanggal 20 September 2021 lalu," ujar Wawan kepada Tribun, Selasa (20/6/2023).

Disampaikan dia, kegiatan digelar selama dua hari, yakni 20-21 Juni 2023.

Tujuannya, selain bekal agama, para napi juga diberikan pemahaman terkait ilmu-ilmu tajwid dalam membaca Alquran.

"Tentu mereka yang berada di sini juga diharapkan bisa mengurangi niat jahat ketika sudah membaca Alquran," ucapnya.

Pria asal Kuningan, Jawa Barat itu menyampaikan, untuk guru pengajarnya sendiri, kali ini dipimpin langsung oleh Ustadz Abdulrahman Ramli.

Selain itu, bagi mereka yang sudah bisa membaca ayat suci Alquran serta iqra bisa mengajari temannya yang belum pandai membaca Alquran.

"Baik tahanan maupun narapidana, bagi yang muslim dituntun untuk bisa mengaji, karena itu mereka yang belum bisa membaca Alquran kita bimbing untuk membaca Alquran,” jelas dia.

Kalapas juga berharap kepada masyarakat umum untuk bisa merangkul mantan napi yang telah menyelesaikan masa hukumannya.

Agar para mantan napi tersebut bisa berbaur kembali ditengah-tengah lingkungan masyarkat dengan baik.

“Harapannya masyarakat dapat menerima mereka, hilangkan stigma negatif terhadap mantan napi, agar mereka tidak kembali berbuat kesalahan,” katanya.

Salah satu napi, Tatang (45) mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran membaca Alquran.

Sebab, dirinya sudah berjanji kepada diri sendiri untuk berubah menjadi lebih baik ketika keluar penjara nanti.

"Antusias sekali, karena ini bagus kan. Daripada jenuh juga di kamar, kita ikutan belajar Alquran untuk bisa jadi orang yang lebih baik," ujar Tayang.

Baca juga: Inovasi Layanan Terbaru Lapas Majalengka, Siantar Pasjaka, Antar Napi yang Baru Bebas Sampai Rumah

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved