Pemdes Garawastu Segera Kirim Surat ke Pemda Soal Warganya yang Hilang Kontak 18 Tahun di Arab

Pemdes Garawastu Majalengka segera mengirim surat resmi kepada pemerintah daerah soal warganya yang hilang kontak selama 18 tahun di Arab Saudi.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Kepala Desa Garawastu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka, Subahan 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Pemerintah Desa (Pemdes) Garawastu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka segera mengirim surat resmi kepada pemerintah daerah soal warganya yang hilang kontak selama 18 tahun di Arab Saudi.


Kepala Desa Garaswatu, Subahan mengatakan, koordinasi terus terjalin antara pemdes dengan pemerintah dan kepolisian.


Namun, untuk segera ditindaklanjuti, pihaknya segera mengirim surat resmi kepada pemerintah, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disnaker KUKM).


"Saat ini saya terus berupaya berusaha dengan keluarganya untuk berkoordinasi ke pemerintah daerah kabupaten terkait," ujar Subahan, Sabtu (10/6/2023).

Baca juga: TKW Asal Majalengka Hilang Kontak 18 Tahun di Arab Saudi, Keluarga Harap Jokowi Turun Tangan


Sebagai pimpinan desa, ia pun mengaku ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa Inah Sainah (40).


"Saya juga ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa Inah seperti itu," ucapnya.

 

Ia berharap, usai melaporkan peristiwa yang dialami warganya ke pemerintah daerah, ada kejelasan kabar dan keadaan Inah, Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang hilang kontak sudah 18 tahun di Arab Saudi.


"Semoga saudari Inah yang sekarang berada di Arab Saudi tanpa diketahui alamat pastinya, mudah-mudahan hidup dan dalam keadaan sehat."


"Sehingga, keluarga di sini mengetahui dan Inah segera pulang ke rumah," jelas dia.


Diberitakan sebelumnya, Inah Sainah (40), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Garawastu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka sudah 18 tahun tak kunjung pulang.


Bahkan selama itu pula, keluarga hilang kontak dan tak pernah berkomunikasi dengan perempuan berusia 40 tahun tersebut.

Orangtua Inah Sainah (40), TKW asal Desa Garaswatu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka yang sedang memperlihatkan foto anaknya yang bekerja di Arab Saudi.
Orangtua Inah Sainah (40), TKW asal Desa Garaswatu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka yang sedang memperlihatkan foto anaknya yang bekerja di Arab Saudi. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)


Kabar itu mencuat setelah Polisi RW Polsek Sukahaji dikabarkan oleh warga setempat terkait adanya keluarga yang kehilangan anaknya selama belasan tahun karena bekerja di luar negeri.


Saat mendatangi keluarganya bersama Polisi RW setempat bernama Aiptu Riyana, keluarga menceritakan kronologi kehilangan Inah saat pergi ke Arah Saudi pada tahun 2005 lalu.


Komarudin (45), kaka ipar Inah mengatakan, adik iparnya itu berangkat ke Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga melalui salah satu sponsor pemberangkatan TKW.


Menurutnya, satu bulan pertama, Inah masih berkomunikasi dengan keluarga di Majalengka dan mengabarkan jika dirinya baik-baik saja.


"Nah terakhir ngabarin itu, katanya Inah pindah dari majikan pertamanya karena terbujuk rayu sama rekan kerjanya untuk pindah kerja karena gajinya lebih besar," ujar Komarudin kepada Tribun, Jumat (9/6/2023).


Dari situ, Inah langsung hilang kontak sampai saat ini atau sudah 18 tahun lamanya.


Dikabarkan, perpindahannya Inah ke tempat kerja baru tanpa sepengetahuan majikannya.


Komarudin pun mengaku sudah pernah berusaha mencari dan menanyakan kabar Inah pada sponsor dan perusahaan yang memberangkatkan.


Namun tak ada hasil, pihak sponsor atau perusahaan tidak bisa memberi kejelasan dengan kabar adik iparnya tersebut.


"Sudah lama kita cari tahu ke sponsor, tapi tidak ada informasi, malah pihak sponsor menyatakan tidak bisa berbuat banyak karena Inah kabur dari majikannya, bukan karena kekerasan atau lainnya," ucapnya.


Keluarga di Desa Garaswatu, kata Komarudin, hanya ingin mengetahui kabar dari anak kedua dari pasangan Rumanta (70) dan Sa'i (65) tersebut.


"Kasihan orangtua Inah, sudah ditinggal selama 18 tahun. Inah juga meninggalkan anak laki-lakinya sejak usia 4 tahun yang kini berusia 22 tahun, belum pernah melihat wajah ibunya lagi. Minimal ada kabar kondisi dan keberadaannya," jelas dia.


Bahkan, keluarga Inah sampai meminta Presiden RI Joko Widodo untuk turun tangan mencari keberadaan dan memulangkan Inah Sainah (40), yang 18 tahun tanpa kabar usai bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.


"Kepada pemerintah dan lembaga lainnya, terutama Bapak Presiden, Pak Gubernur dan Bupati Majalengka yang terhormat, kami keluarga mohon bantuannya, Pulangkan Inah dari Arab Saudi," ujar Kakak Ipar Inah, Komarudin (45) saat ditemui di Blok Rabu, RT.3/1, Desa Garawastu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka, Jumat (9/6/2023).


Kata Komarudin, satu keluarga khususnya orangtua Inah merindukan anaknya.


Inah sudah 18 tahun tanpa kabar.


Anak kedua dari pasangan Rumanta (70) dan Sa'i (65) itu sudah meninggalkan orangtuanya pergi ke Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga sejak tahun 2005 lalu.


Belasan tahun tak ada kabar, membuat orangtua khususnya sang ibu dari Inah menangis.


Terutama, saat momen lebaran Idulfitri tiba.


"Yang bikin kasihan, ini orangtua Inah tiap lebaran selalu menangis, mengingat anaknya yang tidak ada kabar sama sekali," ucapnya.


Dengan belum ada kabar kondisi dan keberadaannya, pihak keluarga juga kini mengaku hanya bisa pasrah.


Termasuk, apakah akan menggelar doa bersama khususnya tahlilan dengan belum ada kabarnya sang anak.


"Yang bingung juga, mau ditahlilkan kita gak tahu sudah meninggal atau tidak."


"Kalau tidak ditahlilkan ya gimana, bisanya cuma nangis-nangis saja selama 18 tahun," jelas dia.


Kini, setelah pihak keluarga melaporkan peristiwa yang dialami Inah kepada kepolisian dan pemerintah desa, diharapkan kabar Inah bisa diketahui.


"Harapannya sama keluarga, adik ipar saya maunya pulang, sudah tidak usah mikir yang macam-macam, keluarga sekarang mah maunya orangnya pulang."


"Ditambah lagi, sekarang Inah itu sudah digugat cerai sama suaminya beberapa tahun lalu karena tidak ada kabar," katanya.


Di sisi lain, Kapolsek Sukahaji AKP Rudy Djunaedi mengaku akan menindaklanjuti laporan dari warga tersebut kepada Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang ada di Polres Majalengka.


Meski belum ada kejelasan terkait hal itu, segala kemungkinan bisa terjadi.


"Untuk hal tersebut (adanya kabar hilang kontak warga saat bekerja di Arab Saudi), akan kami laporkan, karena kami sudah ada Satgas TPPO, tentunya untuk menjadikan kejelasan langkah kita atau keluarganya di luar negeri," kata Rudy.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved