Idul Adha 2023

Jelang Idul Adha, Ratusan Ternak di Kabupaten Cirebon Masih Terjangkit Lato-lato

Ratusan hewan ternak di Kabupaten Cirebon masih terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit lato-lato

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Ilustrasi petugas DPPKP memeriksa kondisi hewan kurban di Cirebon. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Ratusan hewan ternak di Kabupaten Cirebon masih terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau biasa disebut oleh peternak sebagai penyakit lato-lato.

Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih, mengatakan, hingga kini jumlah kasus lato-lato di Kabupaten Cirebon mencapai 451 ekor sapi.

Baca juga: Sebanyak 435 Ekor Sapi di Cianjur Terserang Penyakit Lato-lato, Ini Gejala-gejalanya

Pihaknya mencatat kemunculan ternak terjangkit lato-lato di Kabupaten Cirebon kira-kira sejak awal Maret 2023 yang dimulai dari 83 ekor dan kini menjadi 451 ekor.

"Saat ini, dari jumlah tersebut terdapat 423 ternak yang masih sakit, dan seekor yang dipotong paksa," ujar Encus Suswaningsih saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Sabtu (10/6/2023).

Selain itu, menurut dia, sebanyak 27 ekor yang dinyatakan sembuh dan hingga kini dipastikan tidak ada kasus kematian hewan ternak akibat terjangkit lato-lato.

Ia mengatakan, lato-lato merupakan penyakit kulit infeksius pada hewan ternal yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).

Virus tersebut bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae yang biasanya menyerang hewan ternak seperti sapi serta kerbau.

"Penyakit lato-lato juga biasanya menular secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, khususnya yang terkena infeksi," kata Encus Suswaningsih.

Namun, pihaknya mengimbau masyarakat tidak perlu panik, karena daging hewan ternak yang terjangkit lato-lato tetap bisa dikonsumsi.

Terlebih, di momen menjelang Idul Adha seperti sekarang kebutuhan hewan ternak di Kabupaten Cirebon biasanya meningkat untuk dijadikan kurbanĀ 

"Tidak seperti PMK, penyakit lato-lato tersebut hanya menempel di kulit hewan ternak, sehingga dagingnya bisa dimakan," ujar Encus Suswaningsih.

Baca juga: Ratusan Sapi & Kerbau di Sumedang Terjangkit LSD, Yang Gejala Berat Tak Sah Jadi Hewan Kurban

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved