Mudik Lebaran 2023

Penyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu Mengular 1 Kilometer, Makin Menjamur di Momen Mudik Lebaran

Polisi mengimbau agar penyapu koin tak beroperasi dulu karena arus mudik tengah meningkat.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Penyapu koin di Jembatan Sewo di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/4/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Aksi pencari sedekah dengan sapu di Jembatan Sewo Indramayu semakin menjadi-jadi.

Jumlahnya pun kian bertambah seiring dengan peningkatan volume kendaraan arus mudik lebaran.

Jembatan Sewo ini masuk wilayah Kecamatan Sukra Indramayu, lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Subang di Jalur Pantura.

Para pemudik yang hendak keluar dari Kabupaten Subang dan masuk ke wilayah Kabupaten Indramayu akan disambut fenomena yang dianggap sebuah tradisi oleh masyarakat setempat tersebut.

Namun, pada momen mudik lebaran, penyapu koin tersebut tidak hanya berasal dari warga setempat, melainkan warga di luar daerah juga banyak ikut mengais rezeki di sana.

Pantauan Tribuncirebon.com, ada kurang lebih 1 kilometer jajaran penyapu poin yang berderet memanjang ke wilayah Kabupaten Subang.

Serta kurang lebih 1 kilometer lagi berjajar dan memanjang ke arah Kabupaten Indramayu.

Para penyapu koin ini pun berasal dari beragam kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Para pemudik yang hendak melintas Jembatan Sewo pun terpaksa harus menurunkan kecepatan dan melajukan kendaraan dengan pelan-pelan.

"Kalau lebaran memang suka penuh, banyak yang ikutan," ujar salah seorang penyapu koin, Kasturi (72) kepada Tribuncirebon.com, Rabu (19/4/2023).

Kasturi mengakui, dengan menjadi penyapu koin, penghasilan yang didapat cukup menggiurkan.

Hari ini, ia mengaku sudah mengantongi uang hasil menyapu koin sebesar Rp 150 ribu.

Rekannya yang lain, bahkan kata dia, ada yang bisa mendapat penghasilan hingga 200-500 ribu dalam sehari.

Akan tetapi, aksi menyapu uang yang dilakukan mereka terbilang ekstrem dan membahayakan.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved