Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Habisi 10 Orang, Satu Korban Berasal dari Sukabumi

Sedikitnya 10 mayat ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, merupakan korban dukun pengganda uang

Editor: Machmud Mubarok
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Konferensi pers Polres Banjarnegara terkait kasus dukun penggandaan uang dan pembunuhan terhadap korbannya, Senin (3/4/2023). Dihadirkan tersangka TH alias Mbah Slamat dan rekannya BS. 

TRIBUNCIREBON.COM, BANJARNEGARA - Sedikitnya 10 mayat ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Penggalian dilakukan sejak Senin siang, hingga pukul 15.00 WIB, terdapat sedikitnya 10 mayat yang dievakuasi.

Diduga mereka merupakan korban dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, Tohari (45) alias Mbah Slamet.

Beberapa mayat terkubur dalam satu lubang.

"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin, lahan milik pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama kepada wartawan, Senin.

Baca juga: Geram Ditagih Hasil Gandakan Uang, Dukun Pengganda Uang Racuni Kliennya Hingga Tewas

Baca juga: Uangnya Tak Kunjung Bertambah, Pria Asal Karawang Malah Dihabisi Dukun Pengganda Uang

Seperti diketahui, pada Sabtu (1/4/2023) polisi lebih dulu menemukan korban, PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, yang dikubur di lokasi tersebut.

Meski demikian, dia belum dapat memastikan jumlah korban dukun pengganda uang.

"Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, warga Banjarnegara, Jawa Tengah, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seorang dukun.

Tersangka nekat membunuh korban berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, lantaran kesal terus ditagih.

Slamet mengaku, menjanjikan akan melipatgandakan uang korban yang telah disetorkan, dari Rp 70 juta menjadi Rp 5 miliar.

Kasus ini dapat terungkap bermula pada Senin (27/3/2023) anak dari korban PO, yaitu GE melapor kepada kepolisian akan kehilangan ayahnya.  

Berdasarkan pengakuan dari GE pada Juli 2022, ia diajak bersama dengan ayahnya bertemu dengan pelaku TH alias Mbah Slamet di Wonosobo.

Korban PO dan anaknya GE pergi dari Sukabumi menuju Wonosobo menggunkan bus.

Iklan untuk Anda: Nyesal Bayar Pengobatan Mata Mahal, kalau Tau Ini Sama Ampuhnya
Advertisement by
 
Sesampainya di Wonosobo mereka bertemu dengan Mbah Slamet dukun pengganda uang yang dimaksud.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved