Kasus Asusila

DP3AKB Janjikan Pendampingan Psikologis Terhadap Anak yang Dirudapaksa Ayah Sambung di Majalengka

DP3AKB Majalengka menjanjikan akan melakukan pendampingan terhadap anak di bawah umur yang menjadi korban rudapaksa oleh ayah sambungnya

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribun Maluku
Ilustrasi - Pencabulan 


"Chatting itu curhat pacarnya, bahwa dia udah enggak perawan sama bapak tirinya."


"Terus sama pacarnya suruh laporan ke Mimi (ibu) sama ke aa (kakak) katanya gitu biar dilaporin ke polisi biar cepet ditangkap katanya begitu isi chatingan-nya."


"Itu saya lihat pas (Kamis) siang jam 10-an. Pas anak lagi sekolah," ujar A saat berbincang dengan Tribun, Selasa (14/2/2023).


Menurutnya, saat itu ibu korban tidak langsung mempertanyakan maksud dari pesan itu.


Sang ibu mulai memberanikan diri bertanya keesokan harinya selepas sang anak pulang sekolah.


"Saya diem dulu awalnya. Saya mulai berani nanya ke anak pas hari Jumat," ucapnya.


Dari situ lah, akhirnya sang anak mengaku bahwasanya suami A yang telah menikahinya sejak 2016 lalu itu telah melakukan perbuatan bejat.


"Bahwa pengakuan dari anak, suami saya sudah 5 kali melakukan aksi bejatnya."


"Di situ saya marah, kesal, gak nyangka campur aduk dari hasil pengakuan anak saya," jelas dia.


Sementara, peristiwa yang telah terjadi terhadap anaknya, membuat A saat itu langsung melaporkan perbuatan suaminya ke polisi.


Melihat tindakan sang istri, terduga pelaku langsung melarikan diri.


"Pelaku (suami) kabur pas malam Sabtu. Jam 5 sore. Suami pergi, saya pergi ke polres (laporan), itu tanggal 13 Januari 2023."


"Udah. Visum juga udah. Barang bukti sekarang sama polisi."


"Suami enggak bawa apa-apa. Malah kaburnya juga enggak pakai sendal. Baju yang dipakai saja,"


"Sampai sekarang suami belum ketangkap, artinya sudah satu bulan," katanya.


A mengungkapkan, sang anak kini sering murung di dalam kamar setelah apa yang telah dialaminya.


Kendati demikian, sang anak masih bersekolah seperti biasa.


"Anak dari dulu udah pendiam ditambah lagi sekarang, jadi tambah diem. Jadi suka nangis juga kalau ingat peristiwa itu."


"Mudah-mudahan cepet ketangkap biar kasusnya cepat selesai. Anak saya dapat keadilan. Diproses secara hukum," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved