Gempa Turki
UPDATE Gempa Turki: WHO Prediksi Korban Tewas Akan Meningkat Turki Bisa Meningkat 8 Kali Lipat
WHO memperingatkan bahwa korban tewas akibat gempa kuat yang mengguncang Turki dan Suriah bisa meningkat 8 kali lipat.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Sartika Rizki Fadilah
TRIBUNCIREBON.COM - Kabar duka kini menimpa dunia internasional, Turki dilanda gempa dahsayat berkekuatan M 7,8.
Sampai saat ini korban terus bertambah, berdasarkan data yang dihimpun Tribuncirebon lebih dari 3000 orang menjadi korban gempa Turki.
Peristiwa gempa Turki sontak saja menganggetkan mata dunia.
Bahkan, Organisasi Kesetahan Dunia atau yang lebih dikenal dengan sebutan WHO turut memberikan tanggapan terkait gempa Turki,
Dikutip AFP via Tribunnews, WHO memperingatkan bahwa korban tewas akibat gempa kuat yang mengguncang Turki dan Suriah bisa meningkat delapan kali lipat.
Tim penyelamat terus menyisir tumpukan puing yang membeku dan bersalju untuk mencari korban selamat.
“Kami selalu melihat hal yang sama dengan gempa bumi," kata pejabat darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, kepada AFP.
"Sayangnya, laporan awal jumlah orang yang meninggal atau terluka akan meningkat cukup signifikan pada minggu berikutnya," tambahnya.
Baca juga: VIRAL Tanda-tanda Sebelum Gempa Turki M 7,8 Terjadi, Terekam Video Hewan-hewan Ini Berperilaku Aneh
Smallwood mengatakan, kondisi bersalju akan membuat banyak orang kehilangan tempat berlindung sehingga menambah bahaya.
Dikutip New York Times, jumlah korban saat ini sudah mencapai lebih dari 3.800 orang, meningkat pesat sejak gempa pertama kali terjadi pada Senin (6/2/2023).
Gempa dengan magnitudo 7,8 terjadi pada Senin pagi pukul 4.17 waktu setempat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
Seismolog mengatakan gempa pertama adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di Turki.
Gempa kedua - dipicu oleh yang pertama - berkekuatan 7,5, dan pusat gempa berada di distrik Elbistan di provinsi Kahramanmaras.
Banyak gempa susulan masih dirasakan di seluruh wilayah.
Negara-negara di seluruh dunia mengirimkan dukungan untuk membantu upaya penyelamatan, termasuk tim spesialis, anjing pelacak, dan peralatan.
Baca juga: Tak Hanya Masjid Bersejarah, Kastil Gaziantep yang Berusia Ribuan Tahun Ambruk Diguncang Gempa Turki
Korban Tewas di Suriah
Selain Turki, korban tewas juga ditemukan di Suriah utara yang dilanda perang.
Ada puluhan kematian dilaporkan di daerah yang dikuasai pemberontak.
Ribuan bangunan di kedua negara telah runtuh.
Beberapa video menunjukkan saat bangunan jatuh dan masyarakat berlarian mencari perlindungan.
Banyak bangunan yang dulunya setinggi 12 lantai kini rata dengan tanah, jalan-jalan hancur.
Di antara bangunan yang hancur adalah Kastil Gaziantep, bangunan bersejarah yang telah berdiri selama lebih dari 2.000 tahun.
Koresponden BBC Timur Tengah Anna Foster melaporkan dari kota Turki Osmaniye, dekat pusat gempa, menggambarkan pemandangan yang menghancurkan.
“Benar-benar hujan deras yang menghambat upaya penyelamatan. Tidak ada listrik sama sekali di kota malam ini."
"Kami masih merasakan gempa susulan... dan masih ada kekhawatiran bahwa mungkin masih ada lagi bangunan yang akan runtuh," kata koresponden kami.
Baca juga: UPDATE Gempa Turki, Jumlah Korban Meninggal Bertambah, Masjid Bersejarah Ikut Hancur
Infrastruktur Energi Turki rusak
Infrastruktur energi Turki juga telah rusak. Kebakaran besar juga terjadi di Turki selatan. Pengguna media sosial mengklaim hal itu disebabkan oleh kerusakan pipa gas.
Menteri Energi Turki Fatih Donmez membenarkan telah terjadi kerusakan serius pada infrastruktur, tapi tidak menyebutkan ledakan tersebut.
Menteri Dalam Negeri Turki, Suleymon Soylu mengatakan, 10 kota terkena dampak gempa awal termasuk Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir dan Kilis.
Sekolah telah ditangguhkan di kota-kota itu setidaknya selama seminggu.
Turki terletak di salah satu zona gempa paling aktif di dunia.
Pada tahun 1999, gempa mematikan menewaskan lebih dari 17.000 orang di barat laut.
Bencana gempa bumi terburuk di negara itu terjadi pada tahun 1939 ketika 33.000 orang meninggal di Provinsi Erzincan timur Turki.
Baca juga: Cerita WNI di Turki Saat Gempa 7,8 Melanda, Rasakan Getaran Kuat, Sempat Tak Bisa Keluar Kamar
Sekjen PBB serukan tanggapan internasional
Dikutip BBC, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres telah menyerukan tanggapan internasional terhadap krisis tersebut.
Guterres mengatakan bahwa banyak keluarga yang terkena bencana sudah sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan di daerah-daerah di mana akses menjadi tantangan.
Uni Eropa mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke Turki.
Lalu, tim penyelamat dari Belanda dan Rumania juga dalam perjalanan
Inggris mengatakan akan mengirim 76 spesialis, peralatan, dan anjing penyelamat.
Prancis, Jerman, Israel, dan AS juga telah berjanji untuk membantu.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menawarkan bantuan kepada Turki dan Suriah, seperti halnya Iran.
| Video Detik-detik Gempa Guncang Turki Lagi Senin Malam, Kembali Ada Gedung yang Roboh |
|
|---|
| Turki Kembali Diguncang Gempa, Kali Ini Bermagnitudo 6,4, Ini Kondisi Para WNI Menurut Kemenlu |
|
|---|
| Update Gempa Turki Hari Ini, Dua WNI di Diyabakir Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa 46 Ribu |
|
|---|
| Beberapa Tahun Lagi Turki Bakal Diguncang Gempa Besar, Ini Penjelasan Lengkap Ahli Gempa |
|
|---|
| Jasad Eks Pemain Chelsea Korban Gempa Turki Ditemukan, Terjebak di Puing-puing Bangunan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.