Gempa Turki

Sebelum Gempa M 7,8 di Turki Ternyata Ada Peneliti yang Memprediksinya, Begini Cuitannya

Cuitan seorang peneliti asal Belanda yang seolah memprediksi gempa besar di Turki dan Suriah menjadi viral di Twitter.

Twitter
Cuitan Frank Hoogerbeets soal gempa 

Survei Geologi Amerika Serikat, Badan pemantau aktivitas seismik pemerintah AS, mengatakan gempa bumi tidak dapat diprediksi.

"Ilmuwan USGS hanya dapat menghitung kemungkinan bahwa gempa bumi yang signifikan akan terjadi di area tertentu dalam beberapa tahun," katanya.

Gempa Turki 6 Februari, Ini yang Perlu Diketahui

Tim penyelamat di Turki dan Suriah bekerja semalaman dan dalam suhu yang hampir di bawah nol dengan menyisir puing-puing untuk mencari korban selamat, NY Times melaporkan.

Gempa kuat dan gempa susulan meruntuhkan ribuan bangunan, menewaskan lebih dari 4.300 orang, dan menimbulkan kekhawatiran bencana kemanusiaan baru.

Gempa berkekuatan M 7,8 pertama terjadi pada pukul 4:17 pagi waktu setempat pada hari Senin, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.

Gempa juga dirasakan di Siprus, Mesir, Israel, dan Lebanon.

 

Ratusan gempa susulan, termasuk gempa berkekuatan M 7,5, melanda Turki setelahnya, U.S.G.S. melaporkan.

Rentetan guncangan tersebut merupakan yang paling mematikan yang melanda negara itu dalam lebih dari 20 tahun.

Gempa awal, berpusat di dekat Gaziantep di Turki tengah selatan, sekuat gempa yang terjadi pada tahun 1939, gempa yang terkuat yang pernah tercatat di Turki.

Berikut adalah update perkembangan utama:

- Di Turki, setidaknya 2.921 orang tewas, menurut kantor berita pemerintah Anadolu.

Sedikitnya 13.293 orang terluka, dan lebih dari 5.600 bangunan hancur, kata pemerintah.

- Di Suriah, petugas penyelamat menggunakan lampu depan dan lampu sorot untuk bekerja sepanjang malam.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved