Gempa Turki

Sebelum Gempa M 7,8 di Turki Ternyata Ada Peneliti yang Memprediksinya, Begini Cuitannya

Cuitan seorang peneliti asal Belanda yang seolah memprediksi gempa besar di Turki dan Suriah menjadi viral di Twitter.

Twitter
Cuitan Frank Hoogerbeets soal gempa 

TRIBUNCIREBON.COM- Cuitan seorang peneliti asal Belanda yang seolah memprediksi gempa besar di Turki dan Suriah menjadi viral di Twitter.

Frank Hoogerbeets, yang di bio-nya tertulis dia adalah seorang peneliti dari sebuah lembaga bernama Solar System Geometry Survey (SSGOES), men-tweet pada hari Jumat (3/2/2023) bahwa cepat atau lambat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 akan terjadi di wilayah Turki, Yordania, dan Suriah.

Cuitan soal gempa itu kini telah dilihat sekitar 42 juta kali dan 42 ribu retweets.

Ketika Turki dan Suriah diguncang gempa M 7,8 pada Senin pagi, Frank Hoogerbeets menyampaikan bela sungkawa lewat Twitter-nya.

"Saya berduka atas semua orang yang terkena dampak gempa bumi besar di Turki Tengah," tulisnya.

"Seperti yang saya nyatakan sebelumnya, cepat atau lambat ini akan terjadi di wilayah ini, mirip dengan tahun 115 dan 526."

Baca juga: Video Mencekam, Anak Terperangkap Runtuhan Gempa Turki-Suriah Baca Syahadat saat Tunggu Pertolongan

"Gempa bumi ini selalu didahului oleh geometri planet yang kritis, seperti yang kita alami pada 4-5 Februari."

Menurut teori Hoogerbeets, "Gempa bumi dipengaruhi oleh garis planet."

Organisasinya SSGEOS juga mengklaim mereka bekerja untuk memantau geometri antara benda langit yang terkait dengan aktivitas seismik.

 
Netizen terbagi dua atas teorinya itu.

Ada yang menyebut seharusnya orang-orang mendengarkan prediksi Hoogerbeets.

Ada pula yang mengatakan hipotesisnya tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Bangunan bertingkat hancur diguncang Gempa M7,8 di Turki. Gempa yang melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin pagi itu telah menewaskan sedikitnya 1.200 orang, dengan jumlah yang diperkirakan akan terus meningkat.
Bangunan bertingkat hancur diguncang Gempa M7,8 di Turki. Gempa yang melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin pagi itu telah menewaskan sedikitnya 1.200 orang, dengan jumlah yang diperkirakan akan terus meningkat. (Istimewa/Twitter)


"Gempa bumi tidak dipicu oleh garis planet, dan tidak ada metode ilmiah untuk memprediksi gempa bumi," balas peneliti seismologi lainnya, membantah klaim Hoogerbeets.

"Silakan berkonsultasi dengan seismolog sungguhan jika Anda memiliki pertanyaan."

Bisakah gempa diprediksi?

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved