Human Interest Story
Kisah Perajin Rotan di Cirebon, Merinitis Belasan Tahun Lalu dan Bertahan di Masa Pandemi Covid-19
produk kerajinan rotan buatan emak-emak tersebut telah dijual ke berbagai daerah, di antaranya, Bogor, Semarang, Jakarta, Cianjur, dan lainnya.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
Namun, pihaknya mengakui jumlah tersebut tergolong lebih sedikit apabila dibandingkan pesanan pada masa pandemi Covid-19.
Ia bersyukur juga dibantu program pembiayaan dari Bank BTPN Syariah untuk mengembangkan bisnisnya hingga menembus pasar luar daerah.
"Dari awal menjadi nasabah, saya sudah delapan kali dibantu program Tepat dari BTPN Syariah, dan sekarang mendapat pinjaman Rp 40 juta untuk tambahan modal," ujar Tuti Artati.
Sementara Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Area Cirebon dan Kuningan, Vina Fristrianti, menyampaikan, program pembiayaan Tepat menjadi solusi, khususnya bagi masyarakat inklusi.
Menurut dia, pembiayaan itu diberikan sebagai modal usaha khusus kepada ibu-ibu prasejahtera di pedesaan atau pinggiran kota untuk memulai usaha atau meningkatkan usaha mikronya.
"Tidak hanya memberikan akses keuangan dan modal usaha, kami juga mengupayakan pemberdayaan melalui pelatihan serta pendampingan di berbagai bidang," kata Vina Fristianti. (*)
Kisah Rumini, Lansia di Indramayu yang Tinggal di Rumah Kuno Tak Layak Huni |
![]() |
---|
Kisah Naufal Mahasiswa Polindra, Tak Menyangka Bisa Juara 3 Hackathon Kementerian ATR/BPN 2022 |
![]() |
---|
Kisah Warga Pembuat Emping di Kuningan, Alami Kembang-kempis Karena Hal ini |
![]() |
---|
Ritual Nyiramkeun Benda Pusaka di Majalengka, Tradisi Ratusan Tahun Kerajaan Talaga Manggung |
![]() |
---|
Kisah Haru Anak di Indramayu, 15 Tahun Belum Pernah Ketemu Ibu, Gara-gara Ibu Dipenjara di Arab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.