Gangguan Ginjal Akut
Obat Sirup Dilarang Imbas Kasus Gagal Ginjal Akut, Emak-emak di Majalengka Khawatir dan Pusing
Sejumlah orangtua di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat merasa resah dengan penyakit gagal ginjal akut misterius
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Sejumlah orangtua di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat merasa resah dengan penyakit gagal ginjal akut misterius yang diduga disebabkan senyawa etilen glikol melebihi ambang batas pada obat sirup anak.
Salah satunya, Mona (39) warga Kecamatan Majalengka. Sebagai orangtua, Mona merasa khawatir dengan kabar ini.
Ditemui di salah satu apotek di wilayah Kelurahan Babakan Jawa, ibu rumah tangga ini merasa pusing.
"Ya pasti khawatir banget, pusing jadinya," ujar Mona kepada media, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Sering Demam, Diare Hingga Tak Bisa Kencing
Kendati kabar tersebut membuatnya pusing, Mona tetap setuju dengan kebijakan pelarangan sementara peredaran obat sirup yang dicurigai menjadi pemicu penyakit misterius tersebut.
Sebab, ia sendiri tidak mengetahui paham terkait obat itu sendiri.
"Khawatirnya ya saya kan sebagai masyarakat tidak paham ya namanya obat, jadi harus memang mengikuti aturan pemerintah," ucapnya.
Mona menceritakan, bahwa obat sirup kerap menjadi andalannya saat sang buah hati mulai merasakan demam atau flu di rumah.
Anaknya kerap menolak jika tidak disodorkan obat selain sirup.
"Anak saya mah sekarang sudah mulai besar, tapi tetap masih minum obat sirup kalau sakit."
"Gak mau kalau dikasih pil atau puyer begitu, ini aja sekarang jadi belinya bubuk tapi nanti tetap dicairkan," jelas dia.
Baca juga: Daftar 5 Obat Sirup yang Ditarik, Memicu Gangguan Ginjal Akut Pada Anak? Ini Kata BPOM
Selain Mona, orangtua lainnya, yakni Caca (26) mengaku semakin berhati-hati memilih obat untuk anaknya sejak ada temuan keterkaitan obat sirup dengan penyakit gagal ginjal misterius pada anak-anak ini.
"Jadi takut khawatir beli obat sirup, gara-gara berita gagal ginjal," kata perempuan pedagang makanan di wilayah Kelurahan Majalengka Wetan ini.
Ia pun mengatakan, bahwa obat-obatan sirup yang selama ini disimpan rapi bersama dengan obat-obatan anak lainnya di rumah.
Di simpan terpisah dan dijauhkan dari obat-obatan yang ada.
Hal itu dilakukan Caca untuk mengantisipasi kekeliruan memberikan obat yang mungkin terjadi saat mereka panik ketika kondisi anak-anak mereka tiba-tiba jatuh sakit.
"Anak saya usia 7 tahun. Sekarang sih udah dijauhin ya itu obat sirupnya, biar gak salah kasih," ujarnya.