Update Kasus Gas Melon Bocor di Hajatan Warga Cirebon, Polisi: Penyelidikan Masih Berjalan
Petugas kepolisian mendalami peristiwa gas melon bocor di hajatan warga Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, pada Minggu (16/10/2022)
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Petugas kepolisian mendalami peristiwa gas melon bocor di hajatan warga Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, pada Minggu (16/10/2022) lalu.
Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton, mengatakan, hingga kini jajarannya masih menginvestigasi dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian tersebut.
Menurut dia, investigasi itu untuk memastikan kebocoran gas elpiji tiga kilogram tersebut murni musibah atau mengandung unsur kelalaian dari sejumlah pihak.
Baca juga: Gas Elpiji Bocor Saat Hajatan Pernikahan di Losari Cirebon, 20 Orang Alami Luka Bakar
"Saat ini, kami masih menyelidiki kasusnya, apakah ada unsur pidanya atau tidak," ujar Anton saat ditemui di Mapolresta Cirebon, Jalan R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (18/10/2022).
Ia mengatakan, proses penyelidikan tersebut juga membutuhkan waktu untuk mengumpulkan alat bukti hingga keterangan dari para saksi untuk menerangkan kejadiannya.
Sejauh ini, pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, di antaranya, tuan rumah hingga orang-orang yang memasak makanan yang disajikan di hajatan itu.
Baca juga: KRONOLOGI Gas Elpiji Bocor Saat Hajatan di Cirebon, Undangan yang Sedang Ambil Makanan Tersambar Api
Pasalnya, dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa gas melon yang bocor tersebut berada di areal dapur hajatan dan terdapat beberapa orang yang sedang memasak.
"Proses penyelidikannya masih berjalan, sehingga kami belum dapat menyimpulkan ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam peristiwa tersebut," kata Anton.

Anton menyampaikan, kelalaian itu bisa berasal dari tuan rumah hajatan, orang yang memasang maupun yang memindahkan gas melon itu ketika telah diketahui bocor.
Ia juga mengakui, dari hasil pengecekan lapangan rupanya dapur tempat hajatan itu tergolong sempit dan ruangannya tertutup, sehingga isi gas melon tersebut tidak menguap ke udara.
"Para korban juga rata-rata mengalami luka bakar di kedua kakinya, karena diduga isi gas melonnya menyebar di bagian bawah, dan tabungnya diletakkan di bawah juga," ujar Anton.
Diberitakan sebelumnya, gas elpiji tiga kilogram atau gas melon bocor saat hajatan warga Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Minggu (16/10/2022).
Akibatnya, belasan orang yang terkena sambaran api dari gas melon itu harus dilarikan ke Puskesmas Losari dan sebagian dirujuk ke RSUD Waled, Kabupaten Cirebon.
Kuwu atau Kepala Desa Mulyasari, Abdun, mengatakan, peristiwa itu terjadi di hajatan warga RT 01/RW 01 Desa Mulyasari pada Minggu pagi kira-kira pukul 09.30 WIB.
Saat itu, menurut dia, kebocoran gas melon terjadi sesaat setelah prosesi akad nikah, sehingga langsung diamankan dan direndam air untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Setelah direndam air dikira sudah aman, ternyata api tiba-tiba muncul dan menyambar orang-orang di situ," kata Abdun kepada Tribuncirebon.com, Minggu (16/10/2022) petang.