Kolesterol
AWAS Kolesterol Tinggi Bisa Jadi Pemicu Penyakit Mematikan Ini, Segera Stop Aktivitas Ini
Kolesterol tinggi atau dislipidemia adalah ketidakseimbangan kolesterol akibat tingginya kadar kolesterol.
- Diet yang tidak baik
Konsumsi lemak jenuh seperti yang ditemukan pada produk-produk hewani, juga lemak trans yang ditemukan pada beberapa makanan yang dijual di pasaran, dapat meningkatkan kadar kolesterol. Makanan-makanan yang tinggi kolesterol antara lain adalah daging merah dan produk susu yang tinggi lemak.
- Obesitas
Angka Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 30 dapat meningkatkan risiko terjadinya dislipidemia (kolesterol tinggi).
- Lingkaran pinggang yang besar
Risiko Anda akan meningkat bila Anda adalah pria dengan lingkar pinggang ≥ 102 cm atau wanita dengan lingkar pinggang ≥ 89 cm.
- Kurang aktivitas fisik
Olahraga dapat meningkatkan HDL atau kolesterol baik.
- Merokok
Kebiasaan yang satu ini dapat merusak dinding pembuluh darah, sehingga mempermudah penumpukan deposit lemak. Merokok juga dapat menurunkan kadar HDL atau kolesterol baik.
- Diabetes
Glukosa darah yang tinggi berperan dalam peningkatan kolesterol LDL dan penurunan kolesterol HDL. Glukosa darah tinggi juga merusak lapisan pembuluh darah arteri.
Baca juga: Jangan Tunggu Tua, Kolesterol Tinggi Bisa Dialami Anak Muda, Hindari Kebiasaan Ini
Diagnosis Kolesterol Tinggi
Diagnosis pada kolesterol tinggi atau dislipidemia dapat dilakukan lewat wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan adalah:
- Pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh)
- Pemeriksaaan antropometri (lingkar perut dan IMT/Indeks Massa Tubuh)
Pada pemeriksaan laboratorium ini, dokter akan melakukan pengecekan terhadap:
- Kadar kolesterol total
- Kolesterol-LDL
- Kolesterol-HDL
- Trigliserida plasma (suatu jenis lemak dalam darah)
(Tribuncirebon.com/Sartika Rizki Fadilah)