Kolesterol

AWAS Kolesterol Tinggi Bisa Jadi Pemicu Penyakit Mematikan Ini, Segera Stop Aktivitas Ini

Kolesterol tinggi atau dislipidemia adalah ketidakseimbangan kolesterol akibat tingginya kadar kolesterol.

Editor: dedy herdiana
Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi kolesterol tinggi(Shutterstock) 

TRIBUNCIREBON.COM - Wajib diketahui kolesterol tinggi atau dislipidemia adalah ketidakseimbangan kolesterol akibat tingginya kadar kolesterol.

Kolesterol merupakan senyawa yang ditemukan pada lemak/lipid dalam darah Anda.

Pada dasarnya tubuh memerlukan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat.

Namun kadar kolesterol yang tinggi dapat menimbulkan deposit/ simpanan lemak dalam pembuluh darah.

Selanjutnya, deposit lemak tersebut akan menyebabkan kesulitan aliran darah yang dalam pembuluh darah arteri.

Akibat dari terhambatnya aliran darah tersebut, jantung tidak mendapat darah yang kaya akan oksigen. Hal inilah yang akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung.

Selain itu penurunan aliran darah dalam otak juga dapat menyebabkan stroke.

Gejala Kolesterol Tinggi

Tidak ada gejala kolesterol tinggi atau dislipidemia yang sangat khas. Bahkan pada umumnya dislipidemia tidak bergejala dan biasanya baru ditemukan saat Anda melakukan pemeriksaan rutin kesehatan (medical check-up).

Penyebab Kolesterol Tinggi

Penyebab kolesterol tinggi atau dislipidemia adalah ketidakseimbangan proporsi lemak dalam darah. Lemak/ lipid yang dapat diukur dalam darah ada berbagai jenis, yaitu:

- High-density lipoprotein (HDL) dikenal juga dengan sebutan kolesterol baik. Kadar HDL yang tinggi dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

- Low-density lipoprotein (LDL) adalah si kolesterol jahat. Jenis kolesterol ini kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.

- Trigliserida yang tinggi juga merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung dan pembuluh darah.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi atau dislipidemia adalah:

- Diet yang tidak baik

Konsumsi lemak jenuh seperti yang ditemukan pada produk-produk hewani, juga lemak trans yang ditemukan pada beberapa makanan yang dijual di pasaran, dapat meningkatkan kadar kolesterol. Makanan-makanan yang tinggi kolesterol antara lain adalah daging merah dan produk susu yang tinggi lemak.

- Obesitas

Angka Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 30 dapat meningkatkan risiko terjadinya dislipidemia (kolesterol tinggi).

- Lingkaran pinggang yang besar

Risiko Anda akan meningkat bila Anda adalah pria dengan lingkar pinggang ≥ 102 cm atau wanita dengan lingkar pinggang ≥ 89 cm.

- Kurang aktivitas fisik

Olahraga dapat meningkatkan HDL atau kolesterol baik.

- Merokok

Kebiasaan yang satu ini dapat merusak dinding pembuluh darah, sehingga mempermudah penumpukan deposit lemak. Merokok juga dapat menurunkan kadar HDL atau kolesterol baik.

- Diabetes

Glukosa darah yang tinggi berperan dalam peningkatan kolesterol LDL dan penurunan kolesterol HDL. Glukosa darah tinggi juga merusak lapisan pembuluh darah arteri.

Baca juga: Jangan Tunggu Tua, Kolesterol Tinggi Bisa Dialami Anak Muda, Hindari Kebiasaan Ini

Diagnosis Kolesterol Tinggi

Diagnosis pada kolesterol tinggi atau dislipidemia dapat dilakukan lewat wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan adalah:

- Pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh)

- Pemeriksaaan antropometri (lingkar perut dan IMT/Indeks Massa Tubuh)

Pada pemeriksaan laboratorium ini, dokter akan melakukan pengecekan terhadap:

- Kadar kolesterol total

- Kolesterol-LDL

- Kolesterol-HDL

- Trigliserida plasma (suatu jenis lemak dalam darah)

(Tribuncirebon.com/Sartika Rizki Fadilah)

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved