CERITA Anak Yatim di Majalengka Raih Beasiswa Kedokteran di Rusia, Ayahnya Meninggal Karena Covid-19
Anak seorang pedagang kelontongan asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu akan terbang ke Eropa setelah mendapatkan beasiswa kuliah di Rusia.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Rendy Rizky Fahrezi (18), sungguh beruntung.
Anak seorang pedagang kelontongan asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu akan terbang ke Eropa setelah mendapatkan beasiswa kuliah di Rusia.
Ditemui di rumahnya di Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, anak yatim ini bercerita jika dapat berkuliah di luar negeri adalah salah satu keinginannya.
Baca juga: 21 Santri Pontren Modern As-Sakienah Indramayu Diwisuda, Ada yang Dapat Beasiswa Kuliah ke Turki
Saat ini, siswa yang lulus dari SMAN 1 Jatiwangi itu sedang mempersiapkan diri sebelum berangkat pada September nanti.
"Awalnya kan memang saya bercita-cita menjadi dokter. Terus saya dari kelas 10 sudah mencari-cari beasiswa, baik di Indonesia maupun luar negeri."
"Tapi saya pikir, lebih baik cari beasiswa di luar negeri, karena di Indonesia tetap dirasa mahal. Nah lalu saya dapat tuh ada pendaftaran beasiswa ke Rusia melalui website Kementerian Pendidikan Federasi Rusia, kenapa ke Rusia? Karena tidak perlu pakai TOEFL, melainkan bahasa," ujar Rendy kepada Tribun, Senin (18/7/2022).
Sehingga, pada tahun lalu atau tepatnya tanggal 15 September 2021, Rendy resmi mendaftar sebagai salah satu peserta penerima beasiswa ke Rusia.
Dalam tahapannya, anak pertama dari pasangan Usep Saeful (50) dan Betty Nurbaetty (38) itu memenuhi berbagai persyaratan.
Seperti mengisi formulir, biodata, KTP, paspor, piagam penghargaan pendidikan maupun lainnya.
"Termasuk saya harus menulis motivation letter dan proporsional essay untuk dinilai oleh mereka," ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, pada awal tahun 2022 kemarin, Rendy mendapatkan kabar gembira bahwa ia lolos ke tahap berikutnya.
Ia pun harus menjalani tahapan seleksi selanjutnya, yakni wawancara.
"Setelah itu, tanggal 20 Januari 2022, saya mendapatkan email bahwa saya dinyatakan lolos ke tahap berikutnya."
"Dari ribuan yang daftar, peserta yang lolos ke tahap wawancara sekitar 500 orang se-Indonesia."
