CERITA Anak Yatim di Majalengka Raih Beasiswa Kedokteran di Rusia, Ayahnya Meninggal Karena Covid-19
Anak seorang pedagang kelontongan asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu akan terbang ke Eropa setelah mendapatkan beasiswa kuliah di Rusia.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
"Setelah tahap wawancara, Alhamdulillah saya dinyatakan lolos untuk mendapatkan beasiswa kuliah di Rusia yang diberi tahu lewat email kembali pada bulan Maret 2022," jelas dia.
Menurut Rendy, dari ribuan peserta yang mendaftar, hanya ada 261 peserta yang berhak mendapatkan beasiswa itu.
Dari jumlah itu, terbagi dari berbagai jenjang dari S1 hingga S3.
Adapun, Rendy berhak mendapatkan beasiswa kuliah di Rusia di jurusan kedokteran.
"Se-Indonesia yang diterima itu sebanyak 261 orang untuk kuliah di Rusia, berbagai jenjang dari S1, S2 dan S3."
"Untuk berangkat sendiri, saya masih menunggu Letter of Acceptance atau LoA untuk mengetahui jadwal berangkat dan kampus yang akan menerima saya."
"Sebab, ketika pendaftaran kemarin, saya juga diminta memilih 6 kampus di Rusia. Nah salah satu kampus yang saya pilih, yaitu I.M. Sechenov First Moscow State Medical University," katanya.
Rendy mengungkapkan, motivasinya sendiri untuk berkuliah di jurusan kedokteran salah satunya berasal dari ayahnya.
Di mana, ayahnya dinyatakan meninggal dunia pada bulan Juli 2021 lalu karena Covid-19.
Sehingga, ia bercita-cita memiliki keinginan untuk bisa mengobati seluruh orang yang sedang mengalami sakit.
"Ayah saya berprofesi sebagai wirausaha dengan menjual barang kelontongan, waktu tahun 2021 ayah tidak bisa terselamatkan karena Covid-19. Sehingga, selain memang punya keinginan dari kelas X untuk jadi dokter, keinginan kuatnya juga berasal dari ayah saya."
"Saya berharap, dengan nanti keahlian saya berprofesi sebagai dokter, saya bisa menyembuhkan semua orang," ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/Rendy-Rizky-Fahrezi-siswa-Majalengka-beasiswa-kuliah-di-Rusia.jpg)