PPDB 2022 di Indramayu Sudah Ditutup, SMP Ini hanya dapat 10 Siswa Baru, Ini Penyebabnya
Kabid SMP Disdikbud, Eti Herawati mengatakan, sekolah yang baru menerima 10 murid saja adalah SMP Negeri 2 Satu Atap Krangkeng.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Salah satu SMP Negeri di Kabupaten Indramayu hanya mendapat 10 orang siswa baru pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.
Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Eti Herawati mengatakan, sekolah tersebut adalah SMP Negeri 2 Satu Atap Krangkeng.
"Tahun ini baru dapat 10 siswa dari kuota 32 siswa," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Senin (4/7/2022).
Eti Herawati menyampaikan, lokasi sekolah yang jauh dari pusat kota dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon membuat sekolah tersebut minim penerimaan peserta didik baru.

Untuk menjaring siswa baru pun, SMP Negeri 2 Satu Atap Krangkeng hanya mengandalkan anak-anak di lingkungan setempat dan limpahan dari sekolah lainnya yang sudah mencukupi kuota.
Dalam hal ini, kondisi belum terpenuhinya kuota siswa baru pada PPDB 2022 di Kabupaten Indramayu, diketahui juga dialami SMP Negeri Satu Atap lainnya.
Secara keseluruhan total ada 19 SMP Negeri Satu Atap yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu.
"Tapi untuk SMP Negeri 2 Satu Atap Krangkeng, memang ini yang jumlahnya paling sedikit," ujar dia.
Dalam hal ini, disampaikan Eti Herawati, walau hanya mendapat 10 siswa baru, kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 2 Satu Atap Krangkeng tetap akan berjalan sebagaimana umumnya.
Baca juga: H-1 Penutupan PPDB Jabar Tahap 2, Ini Persyaratan yang Harus Dilengkapi saat Mendaftar
Eti Herawati menceritakan, sebelumnya ia juga pernah menjadi kepala sekolah di sekolah tersebut. Saat itu, kata dia, hanya ada 25 siswa terdiri dari kelas 7, 8, dan 9 di sekolah setempat.
"Mau tidak mau kegiatan belajar mengajar harus tetap berlangsung. Karena kan sekolah satu atap memang didirikan agar semua siswa itu bisa melanjutkan sekolah, mengingat di sana memang jauh dari pusat kota," ujar dia.
Di sisi lain, kata Eti Herawati, masih belum terpenuhinya kuota siswa di SMP satu atap tersebut, salah satunya dipengaruhi juga oleh faktor jumlah siswa.
Jika melihat jumlah lulusan SMP yang melanjutkan ke SLTA pada tahun ini, tercatat hanya ada sekitar 25 ribu anak. Atau dengan kata lain, terjadi pengurangan jumlah siswa dari tahun sebelumnya yakni dikisaran 27 ribu anak.
Sementara itu, untuk pelaksanaan PPDB 2022 tingkat SMP di Kabupaten Indramayu per hari ini diketahui sudah ditutup.