PUTR Janjikan Perbaiki Jalan Salawangi-Lampuyang Majalengka yang Belum Pernah Tersentuh Aspal

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka berjanji akan memperbaiki jalan Salawangi-Lampuyang yang disebut belum pernah tersentuh aspal

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Eki Yulianto
Potret Jalan Salawangi-Lampuyang di perbatasan Kecamatan Talaga-Bantarujeg, Majalengka, yang kondisinya rusak parah dan belum pernah tersentuh aspal atau hotmix sejak Indonesia merdeka. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka berjanji akan memperbaiki jalan Salawangi-Lampuyang yang disebut belum pernah tersentuh aspal sejak Indonesia merdeka.

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Majalengka kini telah mengajukan anggaran untuk pembangunan jalan kabupaten tersebut.

Harapannya jalan yang sudah puluhan tahun tidak pernah tersentuh aspal itu dapat ditangani dalam tahun anggaran 2022 ini.

Baca juga: BAYANGKAN, Sejak Indonesia Merdeka, Jalan Salawangi-Lampuyang Majalengka Belum Tersentuh Aspal

Sekretaris Dinas PUTR Majalengka, Ruchyana menyebut sejatinya ruas jalan kabupaten Salawangi-Lampuyang itu dalam tiga tahun terakhir ada kegiatan perbaikan.

Bahkan pada tahun ini juga ada perbaikan di ruas jalan tersebut, tepatnya masuk wilayah Desa Silihwangi dengan panjang sekitar 400 meter.

”Kurang tepat bila dikatakan bila ruas jalan itu tidak diperhatikan pemerintah, karena dalam tiga tahun terakhir selalu ada anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan ruas jalan Salawangi-Lampuyang,” ujar Ruchyana, Senin (27/6/2022).

Meski demikian, Ruchyana mengakui bahwasanya pada jalan sepanjang sekitar 9,3 kilometer dan lebar 3 meter itu ada bagian atau titik yang belum dilakukan perbaikan, yakni dari Salawangi menuju Cimanggu Hilir.

Pada tahun 2021 sebetulnya pemerintah sudah merencanakan melakukan perbaikan pada titik Salawangi-Cimanggu Hilir dengan cara perkerasan yang menggunakan semen atau rigid, bukan diaspal.

Cara itu dipilih, karena secara teknis di titik Salawangi-Cimanggu Hilir cukup rentan atau cepat rusak bila diaspal ataupun dihotmix.

Namun rencana itu tidak terealisasi karena di ruas jalan yang sama ada bagian jalan mengalami longsor, yakni antara Desa Margamukti-Lampuyang.

”Karena terbatasnya anggaran, perbaikan untuk Salawangi-Cimanggu Hilir sementara ditangguhkan. Anggarannya dialihkan ke Argamukti-Lampuyang,” ucapnya.

Perbaikan untuk titik Salawangi-Cimanggu Hilir tahun inipun juga masuk dalam perencanaan.

Mengingat biaya yang dibutuhkan cukup besar, sekitar Rp 2 miliar, Dinas PUTR telah mengajukan anggaran pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Tahun ini juga kita ajukan, semoga perbaikan di titik Salawangi-Cimanggu Hilir atau Salawangi-Lampuyang dapat dilakukan dalam tahun ini,” jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga ada yang menyebut, sejak Indonesia merdeka 77 tahun lalu, pemerintah daerah belum pernah melakukan pengaspalan pada jalan Salawangi-Lampuyang di perbatasan Kecamatan Talaga dan Bantarujeg.

Ironisnya, jalan yang setiap harinya dilalui oleh banyak kendaraan itu berstatus jalan kabupaten.

Menurut keterangan yang diperoleh dari warga itu, selama ini kabarnya kalau jalan tersebut akan diaspal atau dihotmix.

Namun kenyataanya sampai sekarang belum terealisasi.

Jalan dibiarkan begitu saja tanpa ada perbaikan selama puluhan tahun, meski aktivitas masyarakat terus meningkat.

Warga Salawangi, Ande (19) mengatakan, kondisi jalan di daerahnya saat ini cukup memprihatinkan.

Banyak lubang yang mengancam keselamatan pengendara,terutama saat musim hujan.

Kondisi semakin diperparah dengan belum adanya lampu penerangan.

“Yang lebih parah lagi di batas desa yang mengarah ke Desa Cimanggu Hilir."

"Kondisi jalan ke sana bukan hanya berlubang, tetapi banyak kubangan."

"Sepengetahuan saya jalan itupun belum pernah diaspal apalagi dihotmix dari dulu," ujar Andre saat diwawancarai, Kamis (16/6/2022).

Senada dikatakan oleh Nodi (70), warga Desa Cimanggu Hilir.

Dia mengatakan, masyarakat di daerahnya sudah sangat lama memimpikan jalan tersebut dihotmix, paling tidak diaspal.

Namun entah kenapa, kata Nodi, pemerintah daerah seperti enggan mewujudkan keinginan dan harapan masyarakat yang sudah berpuluh tahun.

"Sudah berapa kali ganti bupati, tapi jalan ini belum pernah diaspal apalagi dihotmix," jelas Nodi.

Ia pun berharap pemerintah mewujudkan harapan warga yang sudah puluhan tahun mendambakan jalan yang setiap hari mereka lewati dhotmix.

Setidaknya diaspal seperti daerah lainnya.

"Tolong sampaikan ke pemerintah, kami juga ingin merasakan jalan bagus. Dari sejak kecil sampai sekarang belum pernah saya melihat jalan Salawangi-Lampuyang diaspal,apalagi dihotmix,” katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved