Arus Mudik 2022

Volume Kendaraan Arus Mudik Via Kuningan Dipastikan Naik, Bupati Ungkap soal Jalan Alternatif

Persiapan menghadapi arus mudik 2022 ini menjadi perhatian semua lapisan pemerintah. Terlebih dengan jumlah kendaraan akan mengalami peningkatan

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
TrribunCirebon.com/Ahmad Imam
Bupati Kuningan H Acep Purnama di Tugu Ikan perbatasan Kuningan Cirebon saat dimulainya larangan mudik, Kamis (6/5/2021) dini hari. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRUBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Persiapan menghadapi arus mudik 2022 ini menjadi perhatian semua lapisan pemerintah. Terlebih dengan jumlah kendaraan yang terlibat dalam arus mudik ini akan mengalami peningkatan unit.

"Ya setelah beberapa waktu dan akibat Pandemi Covid19, melaksanakan mudik itu tidak boleh dan tahun sekarang ini menjadi perhatian bersama," ujar Acep Purnama kepada wartawan, Kamis (20/4/2022).

Menghadapi lonjakan kendaraan terlibat arus mudik, kata Bupati mengaku bahwa kesiapan jalan lingkar timur yang telah berfungsi ini sebagai jawaban.

Baca juga: Antisipasi Pasar Tumpah Saat Arus Mudik, Satlantas Polresta Cirebon Siapkan Upaya Ini

Terutama dalam mengurai kemacetan terjadi di jalur nasional di beberapa titik sepanjang jalur tersebut.

"Untuk mengurai kemacetan biasa terjadi di jalur nasional, diharapakan tidak lagi terjadi dan sebagai jalur pengurainya itu kendaraan bisa masuk ke jalan lingkar timur," katanya.

Sekedar informasi, titik kemacetan terjadi pada biasa itu di Jalan Nasional seperti di sejumlah lokasi.

Diantaranya, di Jalan Raya Ciloa yang diketahui sebagai gerbang kendaraan yang keluar dari jalur lingkar timur, tepatnya di Desa Cilaja, Kecamatan Kramatmulya.

Baca juga: Jalur Alternatif Bakal Disiapkan Polres Indramayu, Antisipasi Bilamana Ada Lonjakan Arus Mudik

Titik kemacetan terjadi di kawasan Jalan Raya Kramatmulya atau sekitar pasar Krucuk daerah setempat. Titik kemacetan biasa terjadi akibat tumbuh kembang pedagang dadakan atau pedagang musiman di momentum bulan puasa sekaligus jelang Hari Raya Idul Fitri.

Titik kemacetan lain di jalur nasional biasa terjadi di Kecamatan Jalaksana itu kawasan toko serba ada sebelah selatan. Alasan itu diketahui bahwa daerah tersebut merupakan keluar masuk kendaraan dari jalan lingkar timur Kuningan.

Tidak jauh dari lokasi tersebut, kecamatan biasa terjadi di Jalan Raya Manis Kidul dan Manis Lor. Terjadi kemacetan daerah tersebut, itu akibat adanya objek wisata dan sejumlah lapak jajanan warga setempat.

Untuk kemacetan perparah akibat objek wisata daerah setempat, biasanya terjadi sehari setelah Hari Raya Idul Fitri alias H plus satu.

Masih seputar kejadian titik kemacetan terjadi itu di simpang empat Desa Bandorasa wetan. Lokasi simpang empat itu merupakan gerbang kawasan wisata alam air panas alami dan perhotelan.

Kemacetan ini tidak beda terjadi di simpang tiga Desa Bojong - Linggajati. Kemudian memasuki wilayah Kecamatan Cilimus itu kemacetan terjadi di simpang tiga Desa Panawan dan sekitar pasar tradisional Desa Cilimus. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved