Emak-emak di Kuningan Menjerit, Pelaku UMKM Pun Geram, Gara-gara Ketersediaan Minyak Goreng Langka
Ketersediaan Komoditi minyak goreng di Kuningan yang langka, membuat emak-emak menjerit dan pelaku UMKM geram.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Ketersediaan komoditi minyak goreng di Kuningan yang langka membuat emak-emak menjerit dan pelaku UMKM geram.
Tidak sedikit pelaku usaha mikro kecil menengah ( UMKM) yang biasa mangkal di lingkungan Taman Kota dan sejumlah pedagang kaki lima di kawasan kota sekitar merasa kesal.
"Iya Kang, hampir seminggu ini kami kesulitan mencari minyak goreng. Akibatnya, usaha dagang kami mogok-mogokkan begitu," ungkap Tina (30) pedagang gorengan tadi, Minggu (14/2/2022).
Adanya kelangkaan minyak goreng tersebut membuat Tina bertanya-tanya soal perhatian dari pemerintah.
Baca juga: Sidak Harga dan Stok Minyak Goreng di Pasar Pagi Cirebon, Anggota Komisi VI DPR RI Temukan Fakta Ini
Ia merasa tidak ada sama sekali perhatian dari pemerintah, padahal sebelumnya pemerintah telah menentukan keseragaman harga penjualan yang terjadi di daerah.
"Adanya keseragaman harga jual atas kebaikan itu saya sudah sangat terima kasih. Namun, kenyataan di lapangan ambyar begitu saja. Ya iya, harga sudah bagus kalau barang tidak tersedia sama saja bohong," kata dia.
Nasib sama juga dirasakan salah seorang emak-emak, Ibu Renti (35), Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kuningan, ia mengaku sangat prihatin dan membuat hati menjerit dengan kelangkaan minyak goreng tersebut.
"Duh, kalau mau diceritain mah sedih. Jadi akibat kekosongan minyak goreng. Selama dua hari itu memilih masak menu makan yang berkuah," katanya. (*)
Baca juga: Polisi Telusuri Minyak Goreng di Pasar dan Toko Grosir di Indramayu untuk Hindari Penimbunan