Kawanan Monyet Liar Kembali Berulah di Kuningan, Merusak Sejumlah Bangunan, Ambil Dagangan di Warung
Sejumlah bangunan tempat ibadah, warung dan rumah milik warga mengalami kerusakan cukup parah. Ulah kawanan monyet liar.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Djaja (43) salah seorang warga setempat menyebut bahwa kerusakan terjadi di akibatkan oleh keberadaan hewan liar di lingkungan sekitar.
"Untuk kerusakan dalam kelas dan ruang lain, itu di sebabkan oleh monyet. Monyet merusak itu lebih dari satu ekor yang masuk ke dalam ruangan di sekolah tersebut," kata kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).
Tindakan anarkis yang di lakukan kawan monyet, kata Djaja mengaku baru pertama kali terjadi pada sejumlah fasilitas pendidikan di daerahnya.
Sebab sebelumnya, kawanan monyet berdatangan di atas bangunan sekolah saja.
"Kalau soal perusakan oleh monyet, saya baru tahu. Tetapi kalau banyak monyet dan sering bermain di atas bangunan sekolah itu sudah sering saya lihat," katanya.
Terpisah Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi mengklaim telah menerima informasi dan keluhan dari warga sekitar. Terlebih dengan aksi kawanan monyet liar hingga melakukan perusakan sejumlah fasilitas pendidikan.
"Soal laporan ada kawanan monyet hingga merusak meja, kursi dan perlengkapan lain di sekolah di Desa Purwasari. Saya sudah terima laporannya dan itu benar terjadi," katanya.
Dari kejadian demikian, Khadafi bareng petugas damkar lainnya itu langsung terjun ke lokasi dan melakukan perburuan.
"Dari laporan tadi, kami ke lokasi dan melaksanakan perburuan. Namun hingga menunggu sekitar dua jam lebih, hewan liar itu tidak muncul - muncul," katanya.
Dalam perburuan tadi, kata Khadafi mengaku bahwa pelaksanaan perburuan itu usai berkordinasi dengan Perbakin dan orang - orang dari Perbakin pun di libatkan.
"Iya, saat melalukan perburuan primata liar, kami bareng Perbakin mencari kawanan monyet tersebut," katanya.
Khadafi berpesan kepada warga siapapun tetap berjaga dan melarangnya memberi makanan hewan liar tersebut.
"Kejadian hewan liar atau kawanan monyet ini buka satu dua kali, jadi kami mohon kepada warga untuk tetap waspada dan jangan kasih makan itu monyet," katanya.
Berbeda dengan sekolah yang berada di Desa Cibeureum, Kecamatan Cilimus, kata Uca mengaku meski lingkungan alam merupakan habitat monyet. Namun bangunan sekolah terlihat cukup aman.
"Ya untuk sekolah di daerah Cibeureum, meski ada habita hewan. Saya belum pernah dengar kerusakan sekolah oleh monyet atau genteng disana di bawa monyet," ujarnya. (*)