Kawanan Monyet Liar Kembali Berulah di Kuningan, Merusak Sejumlah Bangunan, Ambil Dagangan di Warung

Sejumlah bangunan tempat ibadah, warung dan rumah milik warga mengalami kerusakan cukup parah. Ulah kawanan monyet liar.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Istimewa
ILUSTRASI Monyet ekor panjang tewas tersengat listrik di jalur instalasi listrik di Kampung Salahonje, Kelurahan Citangtu, Kecamatan Kuningan, Selasa (30/11/2021). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Sejumlah bangunan tempat ibadah, warung dan rumah milik warga mengalami kerusakan cukup parah.

Hal itu menyusul dengan ulah kawanan monyet liar kembali beredar di lingkungan permukiman warga setempat.

"Iya, tadi ada laporan monyet liar menyerang dan merusak sejumlah bangunan. Seperti Momolo masjid, warung dan bangunan rumah warga, itu terjadi di Desa Karangtawang, Kecamatan Kuningan," ungkap Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi saat usai melakukan pengusiran dan pemusnahan hewan primata liar, Jum'at (4/1/2022).

Monyet ekor panjang tewas tersengat listrik di jalur instalasi listrik di Kampung Salahonje, Kelurahan Citangtu, Kecamatan Kuningan, Selasa (30/11/2021).
Monyet ekor panjang tewas tersengat listrik di jalur instalasi listrik di Kampung Salahonje, Kelurahan Citangtu, Kecamatan Kuningan, Selasa (30/11/2021). (Istimewa)

Menindaklanjuti laporan Kera liar hewan Jenis kera ekor panjang (macaca Pascicularis) yang berada di pemukiman warga tadi diketahui merusak sebanyak 1 unit bangunan mushola, 1 unit kandang ternak milik warga dan 5 unit rumah serta 1 unit warung kecil dengan mengambil barang dagangan dan mengacak-acak isi warung atau barang dagangan.

"Tidak hanya itu, monyet liar juga sempat terjadi mencoba menyerang penduduk atau warga yang lewat. Seperti terjadi di Dusun Pasawahan RT.009 RW.001 dan Dusun Babakan RT.13,14,15,16,17,18,20," katanya.

Sekedar informasi, pembuatan adonan berbahan baku terasi dan kapur barus sebagai media pengusir monyet, merupakan pengalaman pertama yang dilakukan petugas pemadam kebakaran Kuningan.

"Betul, untuk media adonan dsri terasi dan kapur barus. Ini pertama kali lakukan sebagai media pengusir monyet liar di Kuningan," ungkap Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi saat memberikan keterangan kepada Tribuncirebon.com, Kamis (20/1/2022).

Referensi bahan baku rumah tangga hingga dijadikan media pengusiran monyet, Khadafi mengaku bahwa ini pengalaman ini banyak cara di internet dan berdasarkan pengalaman teman petugas damkar di luar Kuningan.

"Oh, bisanya kami gunakan terasi dan kapur barus untuk mengusir monyet liar. Ini kami dapat referensi dari internet dan teman pemadam kebakaran di daerah Kalimantan dan Sumatera juga banyak kasih pengalaman untuk mengusir monyet liar. Dan jujur, ini pertama kali kami lakukan di Kuningan," katanya.

Berdasarkan pengetahuan lain, kata Khadafi bahwa hewan primata ini tidak suka terhadap bau kurang sedap.

Sehingga bahan baku kedua itu menjadi media pengusiran hewan liar tersebut.

"Ya setelah kami cari informasi dan referensi, monyet memang tidak suka pada bau-bau begitu. Jadi kami lakukan ini di daerah sekitar sekolah MI Guppi ini," katanya.

Diberitakan sebelumnya, bangunan dan ruang belajar sekolah di Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi, Kuningan alami rusak parah.

Hal itu terlihat bak kapal pecah yang disebabkan kerusakan parah pada sejumlah meubeler di lembaga pendidikan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved