Pimpinan ISIS Tewas Ledakan Diri dengan Istri dan Anak-anaknya dalam Serangan AS di Suriah
Pemimpin ISIS al-Qurayshi meninggal sama seperti yang dilakukan al-Baghdadi, yaitu dengan meledakkan bom bunuh diri beserta istri dan anak-anaknya
TRIBUNCIREBON.COM - Seorang pimpinan kelompok ISIS dikabarkan tewas meledakkan diri dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan operasi khusus AS di barat laut Suriah.
Hal itu disampaikan langsung Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, Kamis (3/2/2022).
Pemimpin kelompok ISIS itu yakni Amir Mohammed Said Abd al-Rahman al-Mawla alias Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi.
Associated Press melaporkan, serangan itu menargetkan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi, yang menjadi kepala kelompok militan itu sejak 31 Oktober 2019.
Ia menggantikan Abu Bakr al-Baghdadi yang tewas dalam serangan AS di daerah yang sama.
Baca juga: Taliban Tak Berdaya ISIS Terus Bombardir Masjid-masjid Syiah di Afghanistan, Terbaru 37 Meninggal

Biden mengatakan, cara al-Qurayshi meninggal sama seperti yang dilakukan al-Baghdadi, yaitu dengan meledakkan bom bunuh diri beserta anggota keluarganya, termasuk wanita dan anak-anak, sesaat pasukan AS mendekat.
Operasi pasukan khusus AS itu dilakukan saat ISIS berusaha bangkit kembali, dengan serangkaian serangan di kawasan itu.
Serangan ISIS yang terbaru, termasuk serangan pada akhir bulan lalu untuk merebut sebuah penjara di timur laut Suriah yang menahan sedikitnya 3.000 tahanan ISIS.
Ini adalah operasi paling berani ISIS dalam beberapa tahun terakhir.
“Berkat keberanian pasukan kami, pemimpin teroris yang mengerikan ini tidak ada lagi,” kata Biden.
Baca juga: Taliban Ringkus 4 Orang Teroris & Bombardir Markas ISIS di Barat Kabul Afghanistan, Ini Penyebabnya
Dia mengatakan al-Qurayshi bertanggung jawab atas serangan penjara, serta genosida terhadap orang-orang Yazidi di Irak pada tahun 2014.
Pasukan khusus AS mendarat dengan helikopter dan menyerang sebuah rumah di sudut Suriah yang dikuasai pemberontak, lalu bentrok selama dua jam dengan orang-orang bersenjata.
Menurut penduduk setempat, terjadi tembakan terus menerus dan ledakan yang mengguncang kota Atmeh di dekat perbatasan Turki itu.
Biden mengatakan, dia memerintahkan pasukan AS untuk "mengambil setiap tindakan pencegahan untuk meminimalkan korban sipil," sehingga mereka tidak melakukan serangan udara di rumah tersebut.
Dilaporkan ada 13 orang telah tewas, termasuk enam anak-anak dan empat wanita.
Pasukan AS mengumpulkan DNA, yang kemudian mengkonfirmasi kematian al-Qurayshi, kata para pejabat.
Seorang jurnalis yang sedang bertugas untuk The Associated Press dan beberapa warga, mengatakan mereka melihat bagian tubuh berserakan di dekat lokasi.
Sebagian besar penduduk berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan.
Al-Qurayshi tidak terlalu sering muncul sejak mengambil alih kepemimpinan ISIS.
Dia tidak muncul di depan umum, dan jarang merilis rekaman audio apa pun.
Baca juga: Terus Kecolongan Bom Bunuh Diri ISIS, Taliban Janjikan Penjagaan Ketat Masjid Syiah di Afghanistan
Pengaruhnya dan keterlibatannya sehari-hari dalam operasi kelompok tidak diketahui dan sulit untuk mengukur bagaimana kematiannya akan mempengaruhi kelompok.
Para pejabat AS mengatakan Al-Qurayshi tidak pernah meninggalkan apartemennya di lantai tiga, tempat dia tinggal bersama keluarganya, kecuali untuk mandi di atap gedung.
Dia berkomunikasi hanya melalui kurir, menurut pejabat AS, yang secara langsung mengawasi operasi kelompok di Suriah, termasuk serangan bulan lalu terhadap serangan di penjara.
Tidak ada komentar tentang penyerbuan ini dari pemerintah Suriah, yang jarang mengakui atau mengomentari serangan negara asing. (Associated Press)