Kasus Subang

UPDATE Kasus Subang Kuasa Hukum Danu Kirim Surat ke Presiden Jokowi Soal Pembunuhan, Ini Isinya

Taufan mengirimkan surat berikut analisis kasus itu ke Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Kapolda Jabar Irjen Suntana.

Editor: Mumu Mujahidin
tangkapan layar
Saksi kunci, Danu bersama tim kuasa hukumnya setelah diperiksa di Polres Subang. Danu menceritakan sosok oknum polisi yang menyuruhnya membersihkan TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang dan masuk ke mobil Alphard. Sosok oknum polisi tersebut dikenali Danu dan dipotretnya. Oknum polisi itu dinas di Polsek Jalancagak. 

Setelah itu dia ke luar diikuti Yosef. 

Selesai menceritakan hal itu, Danu lalu mengaku mendengar perkataan warga bahwa jenazah ada di bagasi. 

Hal ini lah yang disoroti Indra Zainal. 

"Keterangan yang lain hanya kaki, tapi keterangan Danu jenazah," tulis Indra di videonya. 

Setelah itu Danu lalu melihat Yosef melongok ke mobil dan Danu meyakini kalau Yosef melihat Amel dan Tuti di dalam mobil. 

Ini lagi-lagi menjadi catatan Indra. 

"Dari cepatnya danu datang, masuk keluar TKP sudahkah tim Inafis datang?"
Sampai Danu meyakini jenazah Amel dan bu Tuti di bagasi, sedangkan keterangan warga dan pak yosef hanya terlihat kaki," tulis Indra lagi.

Keterangan lain Danu yang membuat Indra curiga adalah saat Danu mengaku menangis di pinggir jalan dan menyampaikan sesuatu ke Wahyu, kepala sekolah di yayasan Yosef.

Saat itu, Danu mengatakan ke Wahyu kalau Amel dan Tuti sudah meninggal di bagasi. 

"Danu tidak melihat tapi sudah tahu ibu Tut dan Amel di bagasi," 

"Sudah ada kah tim inafis sekitaran jam ini sampai danu sudah tau ada ibu dan amel di bagasi," tulis Indra lagi. 

Memperkuat kecurigaannya tentang Danu, Indra lalu mengunggah kembali video pengakuannya di sebuah channel youtube. 

Di video itu, Indra menyebutkan bahwa dia diberitahu ketua RT tentang kejadian itu pada pukul 07/30 WIB. 

Saat itu, informasinya masih perampokan, bukan pembunuhan

Lalu, jam 07.45 dia mendatangi TKP dan dia melihat sudah banyak orang, sudah ada kepolisian sektor Jalan Cagak. 

Saat itu lah dia ditanya oleh polisi tentang kaki yang terlihat dari dalam mobil.  

"Nah, kebetulan pada waktu itu, saya melihat dan masuk minta izin ke daerah TKP, saya datang. Saya didatangi oleh seorang anggota polisi dan bertanyab pak kades, hafal gak itu kaki siapa.

Pada waktu saya bilang, itu kaki wak tuti. Saya hafal betul," katanya. 

Pengakuan Indra ini ingin memperkuat bahwa sebelum tim Inafis datang, tidak ada yang tahu kalau ada dua jenazah di dalam mobil Alphard.

Itu artinya, dia mencurigai keterangan Danu yang mengaku sudah tahu ada jenazah Tuti dan Amel di dalam mobil Alphard sebelum tim Inafis datang. 

Lihat video selengkapnya

Unggahan Indra ini pun langsung mendapat banyak reakssi. 

Ada yang mendukung langkah Kades ikut membantu mengungkap kasus ini, namun tidak sedikit yang justru membully karena keterpihakan Indra pada salah satu pihak di kasus ini. 

Sementara itu Danu di salah satu channel youtube menanggapi santai banyaknya pihak yang berusaha memojokkannya. 

"Danu mah senyumin aja. apa yang mereka sampaikan apa yang analisa, itu kan pendapat mereka," katanya dikutip dari chanel youtube heri susanto, Selasa (25/1/2021). 

Danu mengaku menyerahkan hal itu kepada yang penyidik polisi dan tuhan yang maha esa. 

"Untuk kebenarannya kita serahkan ke penyidik dan Allah SWT," kata pemuda yang baru saja merayakan ulang tahun ke-22. 

Menurut Danu, dia juga sudah diperiksa polisi. 

Dan saat ini dia tetap berharap polisi bisa cepat mengungkap pembunuh Tuti dan Amel. 

"Biar almarhum dapat keadilan," katanya. 

 Ikuti berita tentang pembunuhan ibu dan anak di Subang selengkapnya >>>

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved