Banjir di Waled Cirebon
Kapolresta Cirebon Pastikan Warga Terdampak Banjir di Kecamatan Waled Sudah Ditangani
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, memastikan seluruh warga terdampak banjir telah ditangani
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, memastikan seluruh warga terdampak banjir di sejumlah desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, telah ditangani.
Penanganan banjir itu dilakukan jajaran Polresta Cirebon bersama instansi terkait dari mulai TNI, BPBD, Tagana, pemerintah kecamatan dan desa, serta lainnya.
Bahkan, menurut dia, jumlah warga terdampak yang sempat mengungsi karena rumahnya terendam banjir cukup parah juga berkurang hingga 60 persen.
"Di Balai Desa Gunungsari ini sebelumnya ada 200 warga yang mengungsi, sekarang hanya 60 orang," kata Arif Budiman saat ditemui di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Sabtu (22/1/2022).
Baca juga: Banjir di Kecamatan Waled Cirebon Belum Surut, Ratusan Rumah Masih Terendam, Ini Kata Warga
Ia mengatakan, sebanyak 120 warga yang sempat mengungsi dipastikan telah kembali ke rumahnya masing-masing karena air berangsur surut.
Selain itu, dapur umum juga telah disediakan di Balai Desa Gunungsari untuk membantu kebutuhan warga yang terdampak banjir.
"Posko siaga ini sifatnya darurat tapi kami pastikan penanganannya maksimal dalam membantu warga terdampak banjir," ujar Arif Budiman.
Pihaknya juga menyiagakan personel dan perahu karet untuk mengantisipasi banjir susulan yang disebar di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Waled.
Agar proses evakuasi warga saat banjir terjadi dapat segera dilakukan meski Arif tak menginginkan terjadinya situasi semacam itu.
"Tapi, langkah antisipasi harus disiapkan sehingga penanganan dapat dilaksanakan dengan cepat saat terjadi situasi terburuk," kata Arif Budiman.
Dari data yang dirilis BPBD Kabupaten Cirebon, sebanyak 964 rumah terendam banjir di Desa Ciuyah, Mekarsari, dan Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.
Ketinggian air yang merendam permukiman warga di desa-desa itu pun bervariasi, dari mulai 15 cm - 150 cm dan kini dipastikan berangsur surut.
Banjir masih merendam ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Sabtu (22/1/2022).
Namun, banjir yang terjadi sejak Jumat (21/1/2022) malam akibat meluapnya Sungai Ciberes itu tampak berangsur surut.
Sri Nengsih (59), warga Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, mengatakan, luapan air Sungai Ciberes mencapai permukiman warga sejak kira-kira pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Siswa Kelas 6 SD Dikeroyok, Kepalanya Terluka Diduga Dibacok, Kakek Korban: Cucu Saya Bisa Meninggal
Bahkan, menurut dia, hingga kini ketinggian air masih mencapai satu meter. Kondisi itu tidak jauh berbeda dibanding tadi malam.
"Banjirnya sampai sekarang belum surut, di depan rumah airnya masih tinggi, kira-kira 50 cm," kata Sri Nengsih saat ditemui di kediamannya, Sabtu (22/1/2022) siang.
Ia mengatakan, banjir juga masuk ke rumahnya hingga setinggi kira-kira 30 cm dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.
Baca juga: Erick Tohir Berkunjung Ke Sukabumi, Napak Tilas Perjalan Jokowi Jadi Presiden
Sementara Kosim (55), yang juga merupakan warga Desa Gunungsari, menyampaikan, air memasuki rumahnya kira-kira pukul 22.00 WIB.
Hingga kini, air setinggi 20 cm masih menggenangi bagian dalam rumahnya dan merendam sejumlah perabot, dari mulai kursi, kasur, lemari, dan lainnya.
"Di depan rumah saya airnya agak surut, sekarang hanya 80 cm, kalau tadi malam sampai 1 meter. Posisi rumah saya tinggi sehingga di dalam tidak parah," ujar Kosim.
Kondisi berbeda dirasakan Cucu Junaedi (57), warga Desa Mekarsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon. Ia mengaku air baru masuk ke rumahnya tadi subuh.
Namun, air yang menggenangi rumahnya semakin tinggi seiring posisi matahari yang semakin meninggi. Saat ini, bagian dalam rumahnya tergenang air setinggi 20 cm.
"Tadi pagi di dalam rumah paling 10 cm, dan sekarang di depan rumah sampai 80 cm, enggak tahu kapan surutnya," kata Cucu Junaedi.

Cucu, Kosim, dan Nengsih pun hanya bisa berharap pemerintah segera menangani banjir tahunan yang kerap terjadi pada musim hujan tersebut.
Ketiganya meminta pemerintah turun tangan untuk mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan Waled sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman.
Dari data yang dirilis BPBD Kabupaten Cirebon, sebanyak 964 rumah terendam banjir di Desa Ciuyah, Mekarsari, dan Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.
Ketinggian air yang merendam permukiman warga di desa-desa itu pun bervariasi, dari mulai 15 cm - 150 cm dan kini dipastikan berangsur surut.
Ribuan Warga Terdampak Banjir
BPBD Kabupaten Cirebon mencatat ribuan warga terdampak banjir di tiga desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon pada Jumat (21/1/2022) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, mengatakan, jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 3783 jiwa.
Menurut dia, mereka merupakan warga Desa Ciuyah, Desa Mekarsari, dan Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: BPBD Kabupaten Cirebon Catat 719 Rumah dan 1082 KK Terdampak Banjir di Dua Desa Kecamatan Waled
Baca juga: Di Hadapan Kapolda Sumut, Anggota Polrestabes Medan Akui Dapat Rp 300 Juta dari Istri Bandar Narkoba
"Kami telah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman," ujar Alex Suheriyawan melalui pesan singkatnya, Sabtu (22/1/2022).
Ia mengatakan,1055 warga terdampak banjir di Desa Gunungsari tetap bertahan di rumahnya masing-masing yang berada di Busun 1 - 4.
Sementara warga terdampak banjir di Desa Mekarsari mencapai 1528 jiwa dan sebagian di antaranya mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman.
Selain itu, 1200 warga tedampak banjir di Desa Ciuyah juga turut dievakuasi ke rumah saudaranya yang tidak terendam banjir.
"Banjir merendam Dusun 1 - 5 Desa Mekarsari, sedangkan wilayah terdampak bajir di Desa Ciuyah ialah Blok 1 - 3," kata Alex Suheriyawan.
Alex menyampaikan, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Desa Ciuyah mencapai 395 KK, Desa Mekarsari 382 KK, dan Desa Gunungsari 700 KK.
Banjir tersebut juga terendam banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Ciberes akibat hujan deras pada Jumat sore hingga malam.
Debit air yang meningkat mengakibatkan sungai meluap dan menggenangi permukiman warga di sekitarnya sejak kira-kira pukul 19.00 WIB.
"Saat ini, banjir yang merendam tiga desa tersebut berangsur surut dan sebagian warga yang dievakuasi kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Alex Suheriyawan.
Tiga rumah terendam
Tiga desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, terendam banjir pada Jumat (21/1/2022) malam.
Banjir itu diakibatkan meluapnya Sungai Ciberes karena debit air meningkat setelah hujan deras dan berdurasi lama sehingga tidak mampu menampung air.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, mengatakan, desa yang terendam ialah Desa Ciuyah, Desa Mekarsari, dan Desa Gunungsari.
Baca juga: Banjir Bandang Menerjang Selaawi Garut, Empat Desa Terdampak
Baca juga: Gadis Bekasi Terpaksa Layani Nafsu Bejat Ayah, Korban Difitnah Tidur Dengan Kakak Tiri
Menurut dia, luapan air Sungai Ciberes mulai memasuki permukiman warga di tiga desa tersebut pada Jumat malam kira-kira pukul 19.00 WIB.
"Ketinggian air yang merendam tiga desa tersebut mencapai 15 cm - 150 cm," kata Alex Suheriyawan melalui pesan singkatnya, Sabtu (22/1/2022).
Ia mengatakan, warga Desa Mekarsari dan Gunungsari juga harus dievakuasi karena ketinggian air di kawasan itu mencapai 150 cm.

Pihaknya pun mengerahkan personel dan perahu untuk mengevakuasi warga setempat dari rumahnya masing-masing yang terendam banjir.
Namun, mereka memilih mengungsi di rumah kerabat atau saudaranya yang tidak terendam banjir meski balai desa telah disiapkan untuk pengungsian.
Proses evakuasi itu pun melibatkan unsur TNI - Polri, aparat desa, dan lainnya. Mereka mendatangi rumah-rumah warga yang terdampak banjir yang cukup parah.
"Tadi malam, kami memprioritaskan untuk mengevakuasi warga ke tempat lebih aman menggunakan perahu karet," ujar Alex Suheriyawan.
Alex menyampaikan, dari laporan terakhir yang diterima saat ini banjir yang merendam tiga desa tersebut juga berangsur surut.
Namun, pihaknya mengakui air masih merendam beberapa titik di tiga desa tersebut meski ketinggiannya jauh berkurang dibanding tadi malam.
"Tidak semua warga dievakuasi, karena ada juga yang tetap bertahan di rumahnya," kata Alex Suheriyawan.