Gunung Semeru Meletus
Jokowi Tinjau Jembatan Gladak Perak yang Putus Saat Letusan Semeru, Lumajang-Malang Harus Memutar
Jokowi mengunjungi Jembatan Gladak Perak yang putus akibat aliran awan panas saat erupsi Gunung Semeru. Jembatan itu merupakan akses utama Lumajang
Abdul menambahkan, hingga hari ini posko akan terus melakukan pencarian dan pertolongan kepada warga yang menjadi korban erupsi.
"Pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut. Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan."
"Terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur," kata Abdul dilansir laman resmi bnpb.go.id.
Dari 15 orang korban yang meninggal dunia, 8 di antaranya telah teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo.
Sementara 7 korban lainnya teridentifikasi di Kecamatan Candipuro.
Baca juga: Diduga Ada Warga yang Tertimbun Abu Vulkanik Gunung Semeru karena Tak Sempat Selamatkan Diri
Selain korban meninggal dan hilang, terdapat 5.205 warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru ini.
Dari jumlah tersebut, 1.707 di antaranya telah mengungsi di 19 titik pos pengungsian.
Tak hanya menyebabkan korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.
Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit dan fasilitas pendidikan terdampak langsung ada 38 unit.
Selain itu erupsi Gunung Semeru juga menyebabkan terputusnya jembatan Gladak Perak di Desa Curah Kobokan, yang menjadi penghubung antara Lumajang dan Malang.

Baca juga: Erupsi Semeru, Pertamina Salurkan Bahan Makanan hingga Alkes
Kapolri Diminta Tambah Jumlah Personel Bantu Masyarakat Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta Kapolri segera menambah jumlah personel untuk membantu dan mengamankan masyarakat yang terkena erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
"Kapolri harus bertindak cepat dan proaktif membantu masyarakat terkena dampak erupsi Gunung Semeru, Kapolri harus menambah jumlah personel dan manaruh tim Dokkes Polri. Jika perlu dirikan dapur umum, jangan sampai masyarakat tidak mau mengungsi karena takut akan kehilangan harta bendanya," kata Andi Rio kepada Tribun, Senin (6/12/2021).
Legislator Partai Golkar itu berharap, masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tertentu sebelum adanya pemberitahuan status aman Gunung Semeru dari pihak yang berwenang dan terkait.
Hal itu untuk menjaga keselamatan jiwa dari bahaya erupsi Gunung Semeru yang sampai saat ini masih menyemburkan material kecil.
Baca juga: BSI Kirimkan Relawan Medis ke Lokasi Terdampak Erupsi Semeru
"Aparat kepolisian harus berjaga di titik tertentu, namun tetap harus memperhatikan keselamatan jiwa. Jangan sampai masih ada masyarakat yang diam di rumah dan tidak mau mengungsi ke titik yang aman," ujarnya.