Cibiran dan Cacian Tetangga Bebuah Manis, Tukang Parkir Ini Bisa Bangun Sekolah, Masjid & Pesantren

Tak disangka seorang tukang parkir mampu mewujudkan impiannya membangun sekolah gratis, masjid, pesantren dan taman bacaan.

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id
Jack atau Undang Suryaman yang mendirikan sekolah gratis, RA Nafilatul Husna. 

Saat Umroh, kata Jack, yang terpikir dan diinginkan bangunan tiga lantai untuk sekolah.

"Saya berdoa jika baik untuk saya permudah dan diberikan jalan untuk membangun, dan kalau tidak baik tutup jalan itu," tuturnya.

Saat umrah, kata Jack, tiba- tiba banyak yang meneleponnya, menanyakan kabar dan banyak yang menyumbang.

"Bang Jack katanya lagi umrah, ini ada sedikit bantuan untuk sekolahnya. Itu ada yang mentransfer Rp 10 juta, Rp 12 juta, saat itu banyak yang menghubungi," kata Jack.

Sepulang umrah, kata Jack, ia tak menyangka saat melihat saldo rekening yayasannya.

"Ternyata ada Rp 100 juta lebih, dari situ pembangunan bisa dilanjutkan," ujarnya.

Bahkan saat itu, kata Jack, ada yang ingin menyumbang baja ringan dan terus menghubunginya. Sebab ingin cepat-cepat memasangnya.

"Tapi kan enggak bisa karena masih memasang batubata untuk dinding, setelah satu bulan, baru selesai (dinding) dan dipasang lah atapnya dengan baja ringan tersebut," katanya.

Jack mengaku, bersyukur akhirnya bisa mendirikan bangunan tersebut dan kini terdapat 51 murid RA ditempatnya dan ada sekitar 90 yang mengaji tingkat SD, SMP, dan SMA.

"Meski sudah ada sekolah, tetap saya mah jadi tukang parkir. Sebab kalau ada yang nyumbang kan itu buat sekolah atau program yang dibuat, bukan untuk saya," kata dia.

Jack mengungkapkan, untuk kebutuhan keluarga tetap dari hasil menjadi juru parkir.

"Jadi kalau ada yang nyumbang ikrar dulu di awal, ini buat apa, kalau sekolah ya sekolah, kalau buat nasi bungkus ya nasi karena program kami banyak. Kalau nyebutnya buat bang Jack baru saya gunakan untuk saya," kata Jack.

Jadi kata dia, ikrar dari awal itu penting, supaya ia bisa menentukan uang yang disumbangkan akan digunakan untuk apa.

"Sehingga saya gampang untuk memisahkannya," ucapnya.

Setelah membangun sekolah di Rancaekek dua tahun lalu, Jack,  membangun taman baca di tempat kelahirannya, yakni Kampung Salam, Desa Talagasari, Kecamatan Banjarwagi, Kabupaten Garut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved