Cibiran dan Cacian Tetangga Bebuah Manis, Tukang Parkir Ini Bisa Bangun Sekolah, Masjid & Pesantren

Tak disangka seorang tukang parkir mampu mewujudkan impiannya membangun sekolah gratis, masjid, pesantren dan taman bacaan.

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id
Jack atau Undang Suryaman yang mendirikan sekolah gratis, RA Nafilatul Husna. 

"Pas pertama beli tanah, dan ingin membangun ini, jadi tontonan warga. Kaya ada kuda lumping, banyak yang datang dan mungkin tak percaya mau membangun seperti ini," ujar Jack, sambil tersenyum.

Saat itu, Jack mengaku kepada tetangga ingin membangun sekolah tiga lantai. Tetangganya seolah tidak percaya namun, Jack memakluminya karena ia hanya bekerja sebagai juru parkir.

"Pas membangun, baru juga untuk pondasi uang sudah habis. Saya juga bingung harus bagaimana, tiba-tiba ada yang mengirim semen satu mobil toronton," kata Jack.

Baca juga: Influencer DJ Shandy PRD Ikuti Jejak Jack Ma dan Bill Gates Jadi Pengusaha Sukses Dunia

Tentu, kata Jack, hal tersebut membuat heran warga setempat, bahkan ia juga tak menyangka bakal ada yang menyumbangkan semen sebegitu banyaknya.

"Ya, tambah ramai saja, tetangga di sini bertanya-tanya itu benar buat jack, benar si Jack mau bangun tiga lantai kaya yang iya aja. saya mah hanya pasrah saja kepada Allah dan berdoa kalau baik buat saya semoga diberi jalan kalau tidak lebih baik ditutup," tuturnya.

Jack mengungkapkan, saat bingung pembangunan sekolah, tiba-tiba ada yang telepon ngajak ke Mekah untuk umrah gratis. 

"Awalnya saya enggak percaya, mungkin ini yang nipu lagi," kata Jack.

Sebab menurut Jack, sebelumnya ada yang menipunya untuk investasi dan uangnya, Rp 30 juta raib.

"Saya disuruh ngurus paspor kalau enggak punya biayanya, kata dia akan diberi. Saya langsung saja sama istri mengurus paspor," tuturnya.

Baca juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Semua Pelajar di Pangandaran Tidak Diberikan Libur Sekolah Saat Nataru

Setelah selesai, kata Jack, disuruh paspornya dikirimkan ke alamat yang dikasih.

"Tak pikir panjang saya kirimkan dan pasrah kalau misal kena tipu lagi. Lalu katanya ada paket saya dan ambil koper di Cicaheum, ternyata benar ada," kata dia.

Saat berangkat, kata Jack, tetangganya tak diberi tahu, berangkat sembunyi-sembunyi.

"Saat itu enggak punya uang untuk bekal, tiba-tiba saat mau berangkat ada yang memberi bekal Rp 2 juta. Lalu di Jakarta, orang yang memberangkatkan umrah itu, memberi uang untuk bekal Rp 5 juta," kata Jack.

Saat itu, kata Jack, ia masih tak percaya akan berangkat umroh ke Mekah.

"Namun Allah memudahkan jalnnya, bekal ada yang memberi dan alhamdulillah sampai di Mekah," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved