Cibiran dan Cacian Tetangga Bebuah Manis, Tukang Parkir Ini Bisa Bangun Sekolah, Masjid & Pesantren
Tak disangka seorang tukang parkir mampu mewujudkan impiannya membangun sekolah gratis, masjid, pesantren dan taman bacaan.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Tak disangka seorang tukang parkir mampu mewujudkan impiannya membangun sekolah gratis, masjid, pesantren dan taman bacaan.
Cita-citanya itu memang mulanya yang hanya mengundang cibiran dan cacian dari para tetangganya.
Namun kini semua cibiran dan cacian itu berbuah manis.
Laki-laki yang akrab disapa Jack ini hanya bekerja sebagai juru parkir, di Universitas Padjadjaran, dan sekolahnya hanya lulusan SD.
Namun Jack yang memiliki nama asli, Undang Suryaman (45), tetap teguh dengan pendiriannya , cibiran dan cacian itu dijadikan motivasi oleh Jack.
Akhirnya, ia mampu membuat sekolah Raudatul Atfal (RA) gratis, mengurus anak yatim dan jompo di Kabupaten Bandung.
Tidak hanya itu, Jack juga mendirikan pesantren, taman baca, membangun jalan, dan membuat penerangan jalan di Garut.
Selain itu, ia juga kerap membagikan nasi bungkus secara gratis di jalan, untuk pengamen pedagang asongan dan lainnya.
Cibiran dan cacian itu kini berbuah manis, ia berhasil menerima penghargaan dari berbagai intansi, menjadi bintang tamu di acara televisi nasional, hingga banyak orang yang meminta bantuannya.
Sebelum memiliki tempat sendiri untuk RA Nafilatul Husna, sekolah setingkat TK yang didirikannya, Jack menjalankan aktivitas belajar dan mengajar di masjid yang ada di dekat rumahnya, di Gang Tumaritis, Kampung Babakan Loa, RT 3, RW 12, Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
"Setelah itu saya sewa tempat, dan alhamdulillah di 2017 bisa membangun tempat ini," kata Jack, saat ditemui di kediamannya, Jumat (3/12/2021).
Bangunan sekolah yang didirikan Jack, terdapat tiga tingkat, di lantai pertama dan kedua dijadikan ruang kelas dan tempat bermain, sedangkan di lantai ketiga dijadikan ruang serba guna.
Di lantai ketiga ini terdapat kamar-kamar untuk tempat tinggal ia keluarganya, serta dijadikan tempat praktik untuk memasak bagi anak didiknya.
Jack mengaku, awal bisa mendirikan bangunan tiga lantai, itu setelah menerima penghargaan di salah satu acara televisi nasional dan diberi uang Rp 100 juta, sebagian dibelikan tanah dan sebagian untuk membangunnya.
