Di Singaraja Indramayu, Maggot Dipakai untuk Kurangi Sampah, Warga Juga Bisa Setor Sampah Jadi Uang
maggot belakangan ini semakin populer untuk dibudidayakan, selain menjadi primadona pakan ternak, maggot sangat efektif untuk mengurangi volume sampah
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah di Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Hal inilah yang membuat wilayah setempat sering terendam banjir, terutama saat air laut pasang.
Banjir rob tersebut kerap kali melanda kawasan yang berada di wilayah pesisir Pantura Jabar tersebut hingga menggenangi pemukiman warga karena tersumbatnya saluran air.
Kepala Desa Singaraja, Suaebah mengatakan, sebagai upaya, Bank Sampah Amiraa sengaja di hadirkan di wilayah setempat.

Dengan harapan, sampah-sampah yang menjadi persoalan bisa teratasi.
Bank Sampah ini merupakan Program CSR Bank Sampah Berseri PT Pertamina Putra Niaga Integrated Terminal Balongan.
"Alhamdulillah adanya CSR Pertamina berupa bank sampah di desa kami, tentu sangat kami sambut baik, mudah-mudahan persoalan sampah di desa kami bisa diatasi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat membuka Bank Sampah Amiraa, Kamis (2/12/2021).
Sementara itu, Pjs Integrated Terminal Manager Balongan, Ratno Rohanda menambahkan, melalui bank sampah ini, pihaknya ingin fokus dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
Adapun dalam prosesnya, pengolahan sampah di bank sampah tersebut juga akan dikonversikan dengan budidaya maggot atau yang juga dikenal Black Soldier Fly (BSF).
Baca juga: Berkah Baca Al Quran Sambil Berteduh, Akbar Bakal Dilantik Dedi Mulyadi Jadi Direktur Bank Sampah
Maggot sendiri merupakan jenis ulat yang bisa mengurai sampah khususnya organik dengan cepat.
Di sisi lain, maggot belakangan ini semakin populer untuk dibudidayakan, selain menjadi primadona pakan ternak, maggot sangat efektif untuk mengurangi volume sampah.
Dalam hal ini, pihaknya meyakini, hadirnya bank sampah tersebut bisa membantu persoalan sampah yang terjadi di Desa Singaraja sekaligus menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat.
Mereka bisa menyetorkan sampah-sampah yang ada di lingkungannya untuk kemudian ditukar menjadi rupiah, dengan tujuan masyarakat tidak lagi membuang sampah secara sembarangan.
Pertamina juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan dari awal hingga bank sampah tersebut bisa terus berkembang.
"Ini salah satu upaya kami dalam memelihara lingkungan, hari ini kita juga lakukan penanaman mangrove di dekat sini, ada 1.000 mangrove yang ditanam," ujar dia.
Baca juga: VIDEO - Pemuda di Indramayu Sulap Limbah Organik Menjadi Maggot BSF, Bagus untuk Ternak dan Pupuk