Kasus Penghilangan Nyawa Ibu dan Anak
UPDATE Kasus Subang, Kriminolog Unpad Bilang untuk Pengungkapan Butuh Hal Penting Ini
dalam perkara ini, kata dia, Polisi tak perlu mengejar pengakuan. Sebab, pengakuan tidak akan membuahkan kebenaran materil.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar menyebut kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang merupakan pembunuhan berencana yang sulit diungkap.
"Ya, memang ini pembunuhan berencana, karena sudah jelas mayatnya tidak dibunuh di situ, TKP-nya bukan di sana, jadi pembunuhan berencana biasanya lebih sulit dalam proses penyelidikannya," ujar Yesmil saat dihubungi, Sabtu (30/10/2021).
Menurut dia, untuk mengungkap kasus ini, diperlukan sarana dan prasarana yang menunjang, salah satunya digital forensik.
"Menurut saya, kita agak tertinggal dalam digital forensiknya. Polisi sulit untuk bergerak lebih banyak seperti mengumpulkan saksi, bukti dan sebagainya, karena untuk penegakan hukum selain sudah ada peraturan perundang-undangannya, penegak hukumnya harus profesional dan harus ada fasilitas, sarana prasarana untuk itu," katanya.
Baca juga: SOSOK Polisi yang Menyuruh Danu Membersihkan TKP Pembunuhan Tuti & Amalia di Subang, Ini Kata Danu
Baca juga: KESAKSIAN Danu Sempat Berubah-ubah, di Polres Subang Hadir Ahli Forensik dr Hastry hingga BIN
Selain masalah digital forensik, Polisi juga kesulitan mengumpulkan keterangan saksi disekitar lokasi kejadian.
Namun, dalam perkara ini, kata dia, Polisi tak perlu mengejar pengakuan. Sebab, pengakuan tidak akan membuahkan kebenaran materil.
"Saya pikir ini tantangan bagi pihak kepolisian, karena diawalnya sudah terlalu menekankan pada pengakuan orang yang disangka, karena memang kalau kejahatannya itu pangkalnya tiga, kekuasaan, uang dan hubungan sosial, mungkin dalam hal ini harus ditelusuri semuanya. Jadi kalau mau diulang lagi (penyelidikannya), tidak jadi masalah," ucapnya.
Saat ini, penyelidikan kasus perampasan nyawa ibu dan anak itu telah mendapat bantuan dari Polda Jawa Barat dan Bareskrim Mabes Polri.
Yesmil pun mendukung langkah tersebut, namun tetap harus didukung dengan sarana pra sarana yang menunjang.
"Ya, itu bagus sekali. Itu menunjukkan polisi antusias mengungkap ini, tapikan apa yang dimaksud bantuan itu, apakah orang atau sarana prasarana, karena itu dibutuhkan juga, yang jelas agak sulit kalau melakukan penyelidikan dan penyidikan tanpa bantuan digital forensik," katanya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Subang digegerkan dengan temuan mayat ibu dan anak bersimbah darah di dalam bagasi mobil.
Identitas keduanya diketahui merupakan Tuti (55) dan anaknya Amelia Mustika Ratu (23).
Dua jasad ibu dan anak itu ditemukan di bagasi mobil jenis Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang pada Rabu 18 Agustus 2021. Polisi memastikan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.
Danu Diperiksa 2 Hari Berturut-turut