Nasib TKW Indramayu di Irak

Dalam Kondisi Sakit, TKW Indramayu di Irak yang Minta Tolong ke Jokowi Dipaksa Bekerja 17 Jam Sehari

dalam kondisi sakit, beban pekerja TKW warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu semakin diperberat oleh sang majikan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Ketua SBMI Cabang Indramayu saat menunjukan rekaman video Rokaya (40) yang mengalami sakit di Arbil, Irak, Jumat (24/9/2021). 

Semua itu, ia ceritakan dalam rekaman video yang dibuatnya untuk Presiden Joko Widodo.

Rokaya berharap, Jokowi bisa memulangkannya ke Indonesia.

"Pak presiden bantu aku pak, pulangkan saya ke Indonesia, saya sudah gak kuat lagi pak kerja, tolong pulangkan saya," ujar dia.

Jeritan Hati Rokaya

Jeritan hati Rokaya (40), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu di Arbil, Irak ditujukan spesial kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi.

Rokaya sudah sangat ingin pulang ke Indonesia karena ternyata dia merasa tidak kuat bekerja di Irak.

Mata TKW asal Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur tersebut nyaris buta.

Pada penglihatannya,  mengaku ada bintik-bintik hitam.

Rokaya mengatakan, ada banyak sekali bintik hitam tersebut.

"Ini mata saya kalau melihat pak ada bintik-bintik hitam banyak besar kelihatannya, saya gak sanggup kerja lagi pak Jokowi," ujar dia melalui rekaman video yang diterima Tribuncirebon.com, Jumat (24/9/2021).

Rokaya juga mengaku kepalanya sering pusing, ia bahkan harus minum obat sakit kepala 3x dalam sehari.

Otot leher dan kepala bagian belakangnya pun semuanya sakit. Ia pun memperlihatkan kondisi pundaknya yang membengkak.

Semua itu, ia ceritakan dalam rekaman video yang dibuatnya untuk Presiden Joko Widodo, Rokaya berharap, Jokowi bisa memulangkannya ke Indonesia.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, sakit yang dialami Rokaya sudah lama ia derita, bahkan sebelum diberangkatkan ke Irak pada 10 Januari 2021 lalu.

Tidak diketahui secara pasti penyakit apa yang diderita Rokaya.

Pasalnya, ia tidak diizinkan berobat oleh majikan dan diminta untuk terus bekerja walau dengan kondisi kesehatan yang terus memburuk.

Hal inilah yang membuatnya meminta tolong ke Presiden Joko Widodo, Rokaya sangat berharap bisa dipulangkan karena tak sanggup lagi bekerja.

Juwarih menyampaikan, pihaknya pun akan mengupayakan agar Rokaya bisa secepatnya mendapat perawatan, termasuk upaya membantu pemulangannya ke Indonesia.

SBMI juga berharap, Presiden Joko Widodo bisa mewujudkan keinginan Rokaya yang sangat ingin pulang ke Indonesia.

"Untuk tindakan dari kita, pertama-tama kita akan mengamankan dahulu PMI tersebut dengan meminta bantuan ke pemerintah pusat agar dia bisa secepatnya diselamatkan dari majikan atau dipulangkan karena sakit parah," ujar dia.

Soal kepulangan

Diberitakan sebelumnya, Rokaya (40), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu kini sudah dalam perlindungan pemerintah Indonesia.

Keinginan TKW asal Indramayu lebih tepatnya Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur itu untuk pulang ke Indonesia pun semakin terbuka.

Sebelumnya, ia meminta tolong sembari menangis kepada Presiden Joko Widodo agar dipulangkan ke tanah air.

Rokaya mengaku sudah tidak tahan lagi bekerja karena sakit yang dideritanya, kondisi kesehatannya itu ia sampaikan melalui rekaman video berdurasi 1.49 detik dan viral di media sosial.

Ketua SBMI Cabang Indramayu saat menunjukan rekaman video Rokaya (40) yang mengalami sakit di Arbil, Irak, Jumat (24/9/2021).
Ketua SBMI Cabang Indramayu saat menunjukan rekaman video Rokaya (40) yang mengalami sakit di Arbil, Irak, Jumat (24/9/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, pihaknya pun akan terus mengawal kasus yang dialami Rokaya hingga ia bisa dipulangkan.

"Untuk pemulangan, ini kan sudah diketahui oleh KBRI Baghdad, insya Allah semoga dalam waktu dekat bisa secepatnya dipulangkan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (27/9/2021).

Juwarih menyampaikan, sejauh ini, KBRI Baghdad masih menunggu kepulangan majikan Rokaya pulang dari luar kota untuk melakukan tindak lanjut.

Rokaya pun sebelumnya sudah dibawa ke rumah sakit dengan dilakukan pendampingan langsung oleh staf dari KBRI Baghdad.

Menurut keterangan dokter, penyakit yang diderita Rokaya berawal dari sakit mata.

Hanya saja, dampak dari sakit mata itu menjalar hingga ke leher dan kepala.

"Sakitnya ini memang sudah sangat parah dan layak dipulangkan," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved