Nasib TKW Indramayu di Irak
Dalam Kondisi Sakit, TKW Indramayu di Irak yang Minta Tolong ke Jokowi Dipaksa Bekerja 17 Jam Sehari
dalam kondisi sakit, beban pekerja TKW warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu semakin diperberat oleh sang majikan.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Setelah viral di media sosial, Rokaya (40), Pekerja Migran Indonesia (PMI), atau TKW asal Indramayu yang sakit parah di Arbil, Irak langsung dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya, Rokaya sudah berupaya minta bantuan Presiden Jokowi, karena hingga saat majikan belum juga mengizinkan untuk diperiksa ke dokter.
TKW warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur tersebut kini sudah dibawa ke rumah sakit pada Minggu (26/9/2021) kemarin.
Hal ini untuk memeriksakan kesehatan Rokaya yang sudah mengkhawatirkan.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, saat ke rumah sakit, Rokaya berobat didampingi langsung oleh staf dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Baghdad.
"Kemarin sudah dibawa ke dokter dengan didampingi staf KBRI Baghdad," ujar Senin (27/9/2021).
Juwarih mengatakan, dari pemeriksaan sementara, menurut keterangan dokter, penyakit yang diderita Rokaya berawal dari sakit mata.
Hanya saja, dampak dari sakit mata itu menjalar hingga ke leher dan kepala.
"Sakitnya ini memang sudah sangat parah dan layak dipulangkan," ujarnya.
Sebelumnya, Rokaya menyampaikan kondisi kesehatan yang dialaminya melalui rekaman video berdurasi 1.49 detik.
Video tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo untuk meminta tolong.
Rokaya mengatakan, pada penglihatannya terdapat banyak bintik hitam.
Ia juga mengaku kepalanya sering pusing dan harus minum obat sakit kepala 3x dalam sehari.
Otot leher dan kepala bagian belakangnya pun semuanya sakit.
Masih dalam video itu, Rokaya juga memperlihatkan kondisi pundaknya yang membengkak.