Ular Piton Sebesar Paha Orang Dewasa Ditaklukan Mbah Uban dan Pak Amat, Warga Sempat Resah 

Selama dua hari, warga di Jalan Karanganyar, Gabahan, Semarang Tengah merasa resah karena tersiar kabar ada ular piton yang menguasai rumah kosong.

Editor: dedy herdiana
Ist/Grid.id
Ilustrasi Ular piton: Foto ini tidak ada kaitan langsung dengan berita yang berjudul Ular Piton Sebesar Paha Orang Dewasa Ditaklukan Mbah Uban dan Pak Amat, Warga Sempat Resah  

TRIBUNCIREBON.COM, SEMARANG - Hampir selama dua hari, warga di Jalan Karanganyar, Gabahan, Semarang Tengah merasa resah karena tersiar kabar ada ular piton yang menguasai rumah kosong.

Tidak kepalang ular piton yang meresahkan warga di pemukiman itu berukuran jumbo atau sepaha orang dewasa diameter perutnya.

Ular piton atau ular sanca itu diyakini warga masih ada di rumah kosong di permukiman tersebut dan dikhawatir kan akan berkeliaran dan membahayakan warga sekitar.

Disebutkan bahwa ular piton jumbo itu akhirnya berhasil ditaklukkan oleh Mbah Uban dan Pak Amat.

Baca juga: Anang Sering Tidur Satu Ranjang dengan Ular, Sang Istri Sempat Menolak Dinikahi

Siapakah Mbah Uban dan Pak Amat?

Dilansir Tribuncirebon.com dari Tribunjateng.com, Tim Damkar Kota Semarang sudah berupaya mencari keberadaan ular sanca yang bernama latin Pythonidae tersebut. 

"Tadi pagi sekira pukul 09.00, saat bersih-bersih dahan pohon kami lihat ular piton itu muncul di sebuah rumah kosong," ujar Relawan Semarang Marsudi atau akrab disapa Mbah Uban kepada Tribunjateng.com.

Mbah Uban dibantu Amat rekan sesama relawan lantas memburu ular itu.

Beberapa warga juga ikut nimbrung menyemangati para  relawan untuk menangkap ular.

"Ular bersembunyi di puing-puing bangunan, saya ganggu terus biar keluar," katanya.

Benar saja, ular jenis pembelit itu berani menampakan diri. 

Tapi ular hanya bisa mangap ketika hendak menyerang warga.

Meski demikian warga banyak yang takut lantaran melihat tubuh ular yang termasuk jumbo.

Hal itu juga tampak saat ular ditangkap.

Banyak warga yang hanya berteriak-teriak saja tanpa ada yang membantu Mbah Uban dan Amat. 

Dengan sigap, Mbah Uban memegang bagian bawah kepala ular.

Setelah itu lekas menutup mulut ular menggunakan lakban.

"Saya bungkam agar ga gigit," ujarnya.

Ia menuturkan, ular sementara ini masih dikarantina di rumahnya.

"Ya masih kami rawat di rumah," tuturnya.

Relawan Semarang dibantu warga menangkap ular piton di rumah kosong, Jalan Karanganyar, Gabahan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Selasa (19/10/2021).
Relawan Semarang dibantu warga menangkap ular piton di rumah kosong, Jalan Karanganyar, Gabahan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Selasa (19/10/2021). (Dok Relawan Semarang)

Ular itu sejauh ini belum memakan korban jiwa.

Hewan peliharaan warga juga tak ada yang jadi korban.

"Ular piton itu muncul di tengah pemukiman mungkin karena tak ada sumber makanan di habitatnya.

Sehingga berani muncul di tengah pemukiman warga untuk mencari mangsa," tandasnya. 

Memang Tak Berbisa Tapi . . .

Ancaman ular piton bukan dari bisa alias racun seperti ular lainnya yang memiliki bisa.

Namun serangan mematikan itu terdapat pada lilitan dan gigitan ular tersebut.

"Betul, untuk ular Sanca atau ular piton tidak ada bisa atau racun yang biasa di miliki ular pada umumnya. Nah, serangan sangat mematikan pada Ular Sanca itu justru pada gigitan dan lilitannya," ungkap Rinto alias Rentul sekaligus Pawang Ular di Kuningan, saat memberikan keterangan kepada Tribuncirebon.com, Minggu (10/10/2021).

Rentul mengatakan, gigitan Ular Sanca itu bisa melukai pada media yang kena gigitan ular itu sendiri.

"Ya jadi begini, kalau seseorang di gigitan Ular Sanca itu bisa terbawa dagingnya. Sebab taring ular itu lebih kuat sangat mencaplok serangan," katanya.

Petugas pemadam kebakaran Kuningan berhasil menangkap ular phyton sepanjang tiga meter di RT 04 RW 02, Kelurahan Winduherang Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Minggu (10/10/2021)
Petugas pemadam kebakaran Kuningan berhasil menangkap ular piton sepanjang tiga meter di RT 04 RW 02, Kelurahan Winduherang Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Minggu (10/10/2021) (Istimewa)

Baca juga: Emak-emak Ketakutan Saat Mengambil Telur Ada Ular Phyton di Kandang Ayam Miliknya

Kemudian bahaya lain dari Ular Sanca, Rentul menyebut bahwa lilitan yang dilakukan Ular Sanca itu bisa meremukkan badan.

"Untuk lilitan berbahaya itu ketika Ular Sanca ini reaksi bisa meremukkan organ kita. Misal saat melilit pada tangan, itu tangan kita bisa potong akibat tulang pada tangan kita tidak kuat menahan lilitan ular tersebut," katanya.

Mengenai penyelamatan dari serangan Ular Sanca, kata Rentul menganjurkan bahwa untuk penyelamatan itu baiknya minta tolong kepada orang disekitar.

Hal itu untuk mencegah ancaman gigitan dan lilitan ular tersebut. 

"Jika dalam kondisi sendiri, usaha ular itu jangan sampai melilit apalagi menggigit. Ini bisa dihindari dengan keterampilan kita juga," katanya.   

Informasi sebelumnya, usai berhasil melakukan penangkapan ular sanca di kandang ayam milik Ikin Sadikin (42), warga Keluraharan Winduherang, Kecamatan Kuningan, Jawa Barat, ternyata kondisi ular itu diketahui usai memangsa seekor ayam dalam kandang tersebut.

Demikian hal itu dikatakan Kepala Damkar Kuningan, khadafi saat memberikan keterangan terhadap awak media, Minggu (10/10/2021).

Menurutnya, karakter ular usai melakukan pemangsaan sebagai kebutuhan untuk bertahan hidup. Ini bisa dilihat saat kondisi ular tidak bergerak sama sekali.

“Apalagi karakter ular Phyton ini sangat jelas terlihat kondisi tubuhnya agak membesar akibat usai memangsa ayam tadi. Bisa dilihat kondisi lilitan tadi tidak agak nonggol juga kan,” katanya.

Diketahui sebelumnya, petugas pemadam kebakaran kuningan berhasil menangkap ular phyton sepanjang tiga meter.

Hal itu menyusul saat pagi sekitar 6.30 wib tadi, Emak – emak di RT 04 RW 02,

Kelurahan Winduherang Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, ini terkejut melihat ular melingkar dalam kandang ayam miliknya.

“Iya, pas tadi pagi saya mau ambil telur kaget melihat ular bercorak batik dalam kandang tersebut. Dari sana langsung menghubungi petugas Damkar Kuningan untuk mengambil ular itu,” kata Emak Dian, Minggu (10/10/2021).

Tidak lama tindakan yang dilakukan Dian, Petugas Damkar langsung ke lokasi tempat kejadian perkara.

“Dari laporan tadi. Petugas Damkar yang piket hari ini langsung ke TKP dan bergegas melakukan evakuasi ular pembelit tersebut,” kata Kepala UPT Damkar Kuningan, Khadafi kepada wartawan.

Khadafi mengungkap bahwa penangkapan ular jenis Sanca adalah sebutan umum untuk semua jenis ular pembelit yang diklasifikasikan sebagai familia Pythonidae.

“Sanca tersebar luas di daerah beriklim panas dan tropis Afrika, Asia, dan Australia. Salah satu spesies sanca, yaitu sanca kembang merupakan ular terpanjang di dunia. sanca (phyton) yang memasuki kandang ayam milik Bapak Ikin Sadikin (41) atau kakak Emak Dian tadi,” katanya.

Keberhasil dalam penangakapan ular tersebut, kini ular sanca alias ular phtyon telah di amankan di Markas Damkar Kuningan. “Ular sudah kami amankan di markas,” katanya. (Tribuncirebon.com/Tribunjateng.com)

Baca juga: Tanda-tanda Ada Ular Masuk ke Rumah, Termasuk Jika Dengar Suara Ini, Berikut Cara Mengusirnya

Baca juga: Ular Masuk Rumah Warga Langsung Membaca Surat Yasin, Pawang Ular Rentul Beri Penjelasan Ini

Baca juga: Ada 7 Ekor Ular King Kobra Hasil Rescue di Kuningan, Rentul Sang Pawang Tunjukkan Cara Beri Makannya

Baca juga: Ular Piton Tak Berbisa, Tapi Jangan Anggap Tak Mematikan, Berikut Penjelasan Pawang Ular di Kuningan

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Aksi Mbah Uban dan Pak Amat Taklukan Ular Piton Jumbo Sepanjang 6 Meter di Rumah Kosong Semarang, https://jateng.tribunnews.com/2021/10/19/aksi-mbah-uban-dan-pak-amat-taklukan-ular-piton-jumbo-sepanjang-6-meter-di-rumah-kosong-semarang?page=all.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved