Dedi Mulyadi Ngambek di Pasar Leuwipanjang, Ancam Seorang Pedagang Diproses Hukum, Ini Ceritanya

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi ngambek gara-gara melihat kesemrawutan dan kemacetan yang sering terjadi di daerah Pasar Leuwipanjang Purwakarta.

Editor: dedy herdiana
Istimewa
Dedi Mulyadi, saat diwawancarai wartawan 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi ngambek gara-gara melihat kesemrawutan dan kemacetan yang sering terjadi di daerah Pasar Ki Sunda atau Pasar Leuwipanjang Purwakarta.

Pasar tersebut dibangun oleh Dedi saat ia menjabat sebagai Bupati Purwakarta dan dibagikan gratis pada pedagang.

Kang Dedi Mulyadi melihat pasar tersebut kini kumuh dan semrawut. Banyak pedagang yang berjualan di badan jalan yang merupakan hak pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan.

“Tidak boleh mengambil hak orang atuh. Pasar di dalam sudah dibangun miliaran, gratis untuk pedagang,” ujar Dedi Mulyadi.

Ia meminta semua pedagang yang berjualan di pinggir jalan dan bukan pada tempatnya untuk ditertibkan.

“Pagar itu batas. Engke sisirikan kabeh hayang jualan ka jalan (nanti pada iri semua ingin jualan di jalan). Kalau pasar itu dibangun tidak gratis, silakan (jualan di mana saja) teu nanaon (tidak apa-apa),” katanya.

Tidak hanya itu lahan parkir juga telah berubah fungsi menjadi tempat berjualan pedagang.

Sementara kendaraan malah parkir di pinggir jalan dan menyebabkan kemacetan terutama di pagi hari.

“Ini kok bikin bangunan (jualan liar) tidak ketahuan sama pejabat mulai dari kepala dinas, kepala bidang, kasie, kepala pasar, Satpol PP, camat, lurah, RT, RW. Saya marah karena bikinnya cape. Saya protes karena saya yang membuatnya,” ujar Dedi.

Selain membuat macet dan semrawut, keberadaan kios liar dan terpal pedagang membuat pasar terlihat gelap kumuh.

Padahal di dalam terdapat kios yang disediakan oleh pemerintah secara gratis.

Menurut Dedi, pasar tersebut merupakan aset pemerintah bukan pribadi. Sehingga semua harus taat aturan dan ditertibkan tanpa pandang bulu.

Dedi Mulyadi saat mendatangi Pasar Leuwipanjang, Purwakarta. Ia geram melihat pedagang berjualan di luar pasar.
Dedi Mulyadi saat mendatangi Pasar Leuwipanjang, Purwakarta. Ia geram melihat pedagang berjualan di luar pasar. (Istimewa)

“Semua harus ditertibkan kalau enggak nanti sisirikan. Sekarang sosialisasi, besok bongkar. Semua yang melanggar harus ditertibkan. Kalau semua bertindak sendiri-sendiri negara membiarkan bisa kacau. Semua orang punya ego negara fungsinya mengatur,” ucapnya.

Saat menyisir bagian samping pasar, Dedi menanyai seorang pedagang daging yang berjualan bukan pada tempatnya alias ilegal.

“Ini kenapa kamu jual di pinggir jalan, punya kios?,” tanya Dedi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved