Dedi Mulyadi Sedih Lihat Anak Istri 2 Korban Tewas di Lahan Tebu, Kini Kesulitan, Dedi Beri Bantuan

Datangi Keluarga Korban Tewas dalam Peristiwa Perselisihan Lahan di Perbatasan Indramayu-Majalengka, Dedi Mulyadi Tak Kuasa Menahan Tangis

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Fauzie Pradita Abbas
istimewa
Dedi Mulyadi, Anggota DPR RI saat mendatangi langsung kedua keluarga korban dalam peristiwa perselisihan lahan di perbatasan Kabupaten Indramayu-Majalengka, Kamis (7/10/2021) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Adanya dua korban meninggal dunia akibat insiden berdarah dalam peristiwa perselisihan lahan di perbatasan Kabupaten Indramayu-Majalengka pada Senin (4/10/2021), banyak elemen masyarakat yang berempati.

//

Salah satunya, anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.

Dedi bahkan menemui langsung dua keluarga korban yang masing-masing berada di Desa Jatiraga dan Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh.

"Tadi pagi saya berkunjung menemui keluarga korban yang meninggal akibat konflik pertanahan yang diduga melibatkan oknum anggota DPRD Kabupaten Indramayu," ujar Dedi melalui keterangan resmi yang diterima Tribun, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Dedi Mulyadi Menangis Saat Kunjungi Keluarga Korban Konflik Lahan Tebu, Ini Solusi yang Diajukannya

Di rumah korban bernama Uyut Suhenda di Desa Sumber Kulon, Dedi bertemu istri Suhenda, bernama Nani.

Dedi prihatin, karena Nani saat ini sedang mengandung anak berusia tujuh bulan.

"Korban pertama bernama Uyut Suhenda. Dia beralamat di Desa Sumber Kulon Kecamatan Jatitujuh. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Satu anak sudah berusia 9 tahun dan satu lagi masih dalam kandungan berusia tujuh bulan," ucapnya.

Sementara di rumah Yayan di Desa Jatiraga, Dedi juga tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Pasalnya, korban Yayan telah meninggalkan lima orang anak, yang mana anak paling bungsu saat ini berusia 2,5 tahun.

"Korban kedua adalah Yayan Sutaryan, Ketua Bamusdes Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh. Dia meninggalkan lima orang anak. Satu anak masih berumur 2,5 tahun. Air mata saya menetes, tidak tahan melihat janin dan anak yang ditinggalkan oleh ayah mereka," jelas dia.

Setelah mengetahui permasalahan tersebut, Dedi menyikapi bahwa pemimpin kedua wilayah baik Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka) harus bertemu untuk memetakan wilayah secara komprehensif.

Yakni tentang, mana area perkebunan dan mana area pertanian non tebu. 

"Pihak perusahaan sebaiknya melibatkan aparat keamanan ketika mengerjakan lahan produksi, sejak pengolahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen pada wilayah yang terkait sengketa lahan. Sehingga konflik dapat dihindarkan sedini mungkin," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved