Perselisihan Lahan Tebu Makan Korban
Kedua Korban Bentrok Perebutan Lahan Tebu Dikenal Sebagai Tokoh yang Memiliki Jiwa Sosial Tinggi
Camat Jatitujuh, Ikin Asikin mengatakan, keduanya merupakan tokoh yang cukup dikenal oleh masyarakat dari masing-masing desanya.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Ia menyebut, dua warga itu atas nama Suhendar, warga Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka.
Sedangkan, satu warga tewas lainnya bernama Yayan yang beralamat di Desa Jatiraga dari kecamatan yang sama.
"Ini itu konflik yang sudah berlangsung lama. Perselisihan lahan menjadi faktor kelompok tani tersebut konflik," ucapnya.
Baca juga: Diduga Dibakar Orang Indramayu, Polisi Majalengka Dalami Peristiwa Pembakaran Lahan Tebu Cisarewu
Terkait lokasi peristiwa pengeroyokan itu sendiri, sambung dia, berada di Kabupaten Indramayu, tepatnya di Kecamatan Tukdana.
Sementara, saat ini dua korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Informasi yang diterima, keduanya akan diotopsi terlebih dahulu ke rumah sakit.
Kronologi Kejadian
Dua warga asal Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka menjadi korban kebringasan hingga tewas yang diduga dilakukan oleh kelompok tani dari Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis) Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021).
Peristiwa itu terjadi di kawasan lahan tebu PG Jatitujuh sekitar pukul 11.00 WIB di mana dua korban bersama warga lainnya yang tergabung dalam kemitraan PG Jatitujuh sedang melakukan penggarapan lahan.
Bentrokan itu tak bisa dihindarkan, sehingga kedua korban masing-masing bernama Suenda (buyut) asal Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh dan Yaya asal Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh mengalami luka serius hingga tewas.
Bahkan, selain mengalami luka serius di bagian kepala, salah satu lengan korban atas nama Suenda nyaris putus.
Baca juga: BREAKING NEWS - 2 Warga Majalengka Kehilangan Nyawa Gara-gara Perselisihan Lahan Tebu di Jatitujuh
Salah satu saksi mata, Yaya Sumarya (34) menceritakan, peristiwa itu berawal pada malam hari sebelumnya, di mana ia mendengar pembicaraan Yaya selaku bosnya terkait pembajakan lahan.
Bosnya tersebut diminta, menerjunkan alat berat di lokasi tertentu di kawasan lahan tebu PG Jatitujuh.
"Nah hari ini tadi kami pukul 09.30 WIB melakukan pembajakan lahan, sampai pukul 10.30 WIB," ujar Yaya saat ditemui di Puskesmas Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Senin (4/10/2021).
Namun, Yaya mengaku, saat sedang melakukan pembajakan lahan, pihaknya mendapatkan aksi penyerangan dari sekelompok yang membawa senjata tajam.
Diduga, pihaknya diserang oleh kelompok masyarakat yang diduga berasal dari F-Kamis (Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan).
"Kami tiba-tiba ada penyerangan, kemungkinan besar dari F-Kamis. Akibatnya ada korban dua orang," ucapnya.
Penyerangan itu akhirnya berbuntut bentrok, yang mana dua warga Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka menjadi korban hingga tewas.
Masing-masing bernama Suenda (buyut) asal Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh dan Yaya asal Desa Jatiraga dari kecamatan yang sama.
"Saat itu seperti perang kami lagi garap lahan kemudian diserang. Semua pekerja berlarian dan korban ini jatuh ke parit langsung di bacok oleh mereka," jelas dia.
Melihat korban yang terluka parah, Yaya dan pekerja lainnya berusaha membantu korban.
Namun nahas, meski sempat dibawa ke Puskesmas Jatitujuh kedua nyawa korban tidak tertolong.
"Luka bacok di kepala, leher dan tangan," katanya.