Dijuluki Jalur Maut, Jalan Lingkar Timur Kuningan Sering Jadi TKP Orang Meninggal, Butuh Rambu Lalin
Jalan Lingkar Timur Kuningan yang berfungsu sebagai jalur alternatif ini memiliki julukan Jalur Maut.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Jalan Lingkar Timur Kuningan yang berfungsu sebagai jalur alternatif ini memiliki julukan Jalur Maut.
Julukan itu semakin melekat di benak warga, mengingat belum lama ada penoton balapan motor di lokasi itu yang tewas.
Selain itu, sudah menjadi rahasia umum warga sekitar bahwa di jalur tersebut sering terjadi kecelakaan dan membuat pengendara atau penumpangnya meninggal dunia.
Baca juga: Seorang Pemuda di Kuningan Meninggal Saat Nonton Balapan Motor, Tertabrak Salah Satu Motor Pembalap
"Jumlah kecelakaan di Jalan Lingkar ini ada saja," kata Burhan warga Kecamatan Cilimus, Senin (27/9/2021).
Menurutnya, jumlah warga meninggal selama ada Jalan Lingkar yang menghubungkan dari Desa Sampora hingga Desa Ancaran itu kecalakaan terjadi cukup banyak.
"Seingat saya kalau warga kecelakaan ada saja. Sebelum pemuda meninggal saat nonton balap liar, ada warga Cigandamekar meninggal akibat jatuh nyungsep kepala duluan. Lokasi jatuh itu sekitar Masjid Desa Panawuan kawasan Jalan Lingkar," katanya.
Dia menyebut usia bangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan sebagian sudah mengalami kerusakan cukup parah. Kerusakan jalan hingga menghawatirkan penggunaan kendaraan itu berada di kawasan Kecamatan Cilimus.
"Selama pembangunan jalan lingkar ini, jalur di Kecamatan Cilimus. Jalannya sudah rusak dan sejak pembangunan awal belum ada perawatannya," katanya.
Baca juga: Pemuda yang Meninggal Saat Nonton Balapan Motor di Kuningan Masih Berusia 18 Tahun, Ini Kata Petugas
Kerusakan jalan, kata dia berharap ada perbaikan dan perlengkapan rambu lalu lintas untuk kenyamanan pengendara. Sebab untuk jalur lingkar timur ini, memiliki banyak simpang empat atau perempatan.
"Selain jalan bisa di perbaiki, saya harap rambu lalu lintas itu komplit. Sebab sepanjang jalan lingkar timur ini ada sekitar empat titik perempatan. Harus diaturnya rambu atau ada penjaga dan pengaturnya," katanya. (*)
Baca juga: Balapan Liar di Kuningan Berujung Kematian, Penonton Dihantam Pebalap yang Oleng, Video Ramai di WA