Uji Coba Ganjil Genap di Wisata Paralayang Majalengka Berlanjut, Sabtu-Minggu Mulai Pukul 08.00
Polres Majalengka kembali melanjutkan uji coba sistem ganjil genap di lokasi Wisata Paralayang.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Polres Majalengka kembali melanjutkan uji coba sistem ganjil genap di lokasi Wisata Paralayang.
Uji coba ganjil genap ini akan dilanjut sampai waktu yang belum ditentukan.
"Masih (lanjut). Uji coba ganjil genap di Paralayang masih dilakukan," ujat Paur Subbag Humas, Aipda Riyana saat dikonfirmasi, Jumat (24/9/2021).
Riyana menjelaskan, sistem ganjil genap masih akan diberlakukan di Wisata Paralayang Majalengka.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mencegah adanya lonjakan penumpang yang ingin berwisata.
Baca juga: Sistem Ganjil Genap Diterapkan di Wisata Paralayang Majalengka, Sejumlah Kendaraan Diputarbalik
Baca juga: Pengelola Wisata Tak Dilibatkan dalam Ujicoba Ganjil Genap di Objek Wisata Paralayang Majalengka
"Titiknya masih di Paralayang. Sampai kapan, sampai waktu yang belum ditentukan," ucapnya.
Untuk diketahui, sejak pekan kemarin Satlantas Polres Majalengka sudah mulai menerapkan ujicoba sistem ganjil genap di wisata Paralayang.
Sistem ganjil genap tersebut diberlakukan pada Jumat-Minggu.
Untuk hari Jumat, aturan ini berlaku mulai pukul 14.00-17.00.
Sedangkan, untuk Sabtu-Minggu, berlaku mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
Tak Dilibatkan
Pengelola objek wisata Paralayang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengaku tak dilibatkan dalam program ujicoba ganjil genap yang dicanangkan di akses wisata wilayahnya.
Seperti diketahui, Satlantas Polres Majalengka mulai hari ini melakukan ujicoba ganjil genap di akses menuju wisata tersebut.
Hal itu dilakukan demi menekan penyebaran Covid-19 di sektor pariwisata yang mana daerah level 2 PPKM sudah diperbolehkan dibuka.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pengunjung, Akses ke Wisata Paralayang Majalengka Gunakan Sistem Ganjil Genap
Dede Sofyan selaku Pengelola Paralayang Kabupaten Majalengka memprotes rencana polisi yang akan memberlakukan sistem ganjil-genap di lokasi wisata yang dikelolanya.
Sebab, sistem ganjil-genap di Paralayang dinilai akan mengakibatkan turunnya kunjungan wisata.
"Kami memprotes rencana polisi yang akan memberlakukan sistem ganjil genap di lokasi wisata Paralayang. Karena ini akan membuat kunjungan wisatawan semakin sepi di tempat tersebut," ujar Dede Sofyan melalui pesan singkat, Jumat (17/9/2021).
Dede memastikan, bahwa dengan ganjil-genap tersebut, akan menurunkan tingkat kunjungan.
Sebab, pelat nomor yang tidak sesuai akan diputar balik.
Padahal tingkat kunjungan saat ini tidak mencapai 25 persen sesuai batas maksimal PPKM Level 2.
"Jika ganjil-genap benar benar diterapkan. Tentu imbasnya kami disini semakin sulit menutupi biaya operasional dan lainnya," ucapnya.
Dede mengaku, bahwa rencana diberlakukannya sistem ganjil-genap tersebut, sama sekali tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
Ia sebagai pengelola justru baru mengetahui adanya rencana tersebut dari media sosial.
"Gak ada diajak ngebahas itu, malah ini tahunya dari medsos, terus dari teman-teman media yang tanya ini. Saya baru tahu ini," jelas dia.
Sementara itu, sebelumnya Polres Majalengka telah resmi menerapkan sistem ganjil-genap.
Namun sistem ganjil-genap tersebut hanya diberlakukan khusus di jalan menuju lokasi obyek wisata Paralayang, Kabupaten Majalengka.
"Pemberlakuan sistem ganjil-genap tersebut akan dilakukan setiap akhir pekan atau dimulai pada hari ini, Jumat sampai Minggu," katanya.
Menurut Luky, pemberlakuan sistem ganjil genap juga telah disosialisasikan di akun Instagram @polres_majalengka.
Untuk waktunya, program tersebut diberlakukan pada Jumat pukul 14.00-17.00 WIB dan Sabtu pukul 08.00-17.00 WIB serta Minggu 08.00-17.00 WIB.
"Kendaraan pribadi yang berpelat nomor tidak sesuai tanggal (ganjil-genap) setiap pada hari tersebut akan kita putar balikkan," ujarnya.
Luky menjelaskan, bahwa diberlakukannya sistem ganjil-genap tersebut, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pengunjung ke tempat wisata paska status PPKM Majalengka yang turun ke Level 2.
"Jadi, tidak ada salahnya kita antisipasi dengan sistem ganjil-genap ini, apalagi juga sekarang kan anak sekolah sudah masuk," ucap Luky.
Kendati demikian, menurut dia, bahwa saat ini diberlakukannya sistem ganjil-genap sifatnya masih tahap ujicoba.
"Kenapa di Wisata Paralayang, ini baru ujicoba sambil menunggu data lokasi wisata mana saja yang memang ramai," jelasnya.